Oleh : Haerullah Lodji (Pegiat Literasi Pajeka TBM)

(Wawancara mendalam bersama Supardi Mallarangeng Pemilik Kuda Pacu Bintang Dea Pati)

Di tengah dinamika pembangunan ekonomi yang terus berkembang, Jeneponto memiliki potensi luar biasa yang dapat dioptimalkan melalui kuda.

Bagi Bung Pardi, kuda bukan sekadar hewan peliharaan, tetapi simbol kekuatan dan keindahan yang mengandung dua sisi berharga.

Di satu sisi, kuda adalah pacuan yang berbasis hobi dan sarat dengan nilai-nilai religius, terinspirasi oleh sosok Rasulullah Muhammad SAW, yang menjadikannya semakin mencintai dan menghargai keberadaan mereka.

Di sisi lain, kuda juga merupakan aset ekonomi yang menjanjikan, terutama ketika terlibat dalam arena pacuan dan mampu meraih prestasi.

Kuda telah menjadi bagian integral dari budaya kami, mencerminkan semangat dan dedikasi. Melalui hobi berkuda, dia tidak hanya menemukan kesenangan, tetapi juga pelajaran hidup.

Kuda mengajarkan tentang tanggung jawab, disiplin, dan kerja keras. Nilai-nilai ini sejalan dengan ajaran Rasulullah, yang menekankan pentingnya kepemimpinan dan inovasi dalam menghadapi tantangan zaman.

Dengan menjadikan kuda sebagai panutan, berharap dapat menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan menghargai warisan ini.

Di luar aspek budaya, kuda memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, dengan kemampuan untuk berpartisipasi dalam lomba pacuan, kuda-kuda yang berprestasi menjadi aset berharga.