Bupati Enrekang Sesalkan Warga Maspul Jadi Korban di Wamena
Makassar, Matasulsel – Bupati Enrekang Muslimin Bando meminta masyarakat untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kerusuhan. MB menyebut, kerusuhan tidak ada manfaatnya dan hanya membawa penyesalan serta kerugian.
Hal tersebut ia sampaikan, usai warga asal Enrekang menjadi korban kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu. Empat warga yang masih satu keluarga itu, dikabarkan tewas terbakar.
“Kami sangat berduka cita, khususnya karena ada keluarga asal Massenrempulu yang jadi korban tewas,” kata MB, Minggu 29/9.
MB sendiri telah berkunjung ke rumah duka di Desa Tuncung, Kecamatan Maiwa, beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan belasungkawa dan sekaligus mengajak keluarga korban bersabar dan berbesar hati.
“Saya sangat prihatin dan sedih. Hati saya perih mendengar dari keluarga tentang bagaimana kondisi para korban. Apalagi mereka ini satu keluarga,” ujarnya.
Oleh karena itu, MB mengimbau agar tindakan kekerasan dan kerusuhan berhenti sampai disitu. Sebagai sesama mahluk tuhan, kata MB, semestianya kita mengedepankan persaudaraan, rasa kemanusiaan dan kasih sayang.
Sebelumnya diberitakan, 31 warga menjadi korban tewas kerusuhan di Wamena. Empat dari delapan korban asal Sulsel, merupakan keluarga asal Enrekang. Mereka masing-masing Rustam (ayah), Irma (ibu), Ilmi (anak, usia 3 tahun), dan Erwin (keponakan).
Rustam dan Erwin dimakamkan di Enrekang, sementara Irma dan Ilmu dimakamkan di Pangkep. (*)