JENEPONTO, MATA SULSEL – Bupati Jeneponto Iksan Iskandar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang selama ini banyak memberi kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jeneponto termasuk pembangunan Bendungan Karalloe.

Kendati demikian, Iksan Iskandar meminta pertimbangan agar nama Bendungan Karellloe dapat dikembalikan namanya seperti nama padahal saat perencanaan awal pembangunan bendungan ini.

“Saya harap nama bendungan dikembalikan pada perencanaan awal yakni Bendungan Kelara Karellloe, ungkap Iksan Iskandar saat membuka kegiatan Desiminasi Rencana Tindak Darurat Bendungan Karalloe di Ruang Pola Panrangnuanta, Rabu (30/12/2020).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jeneponto bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ). Hadir dalam kegiatan ini, yakni Kadis PUPR Jeneponto Muh Arifin Nur, unsur Forkopimda, dan para camat, lurah dan kepala desa lingkup Jeneponto.

Iksan Iskandar mengatakan tahun 2019 sampai dengan 2020, dikabupaten Jeneponto terjadi banjir, dan ini menjadi bahan pemikiran pemerintah daerah agar kedepan dapat melakukan langkah langkah pengendalian banjir.

Olehnya itu, kata Iksan dengan kegiatan Sosialisasi Desiminasi RTD, kita akan dapat melakukan langkah langkah penanganan banjir kedepan dengan membangun sinergitas dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, harap Iksan.

Menutup sambutannya Iksan Iskandar mengajak peserta Sosialisasi Desiminasi RTD, agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik agar dapat memberi kontribusi dalam penanganan banjir di Kabupaten Jeneponto dimasa masa mendatang, tutup Iksan.

Ditempat yang sama Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jeneponto Muh. Arifin Nur mengatakan bahwa pemanfaatan bendungan Karelloe Insya Allah dapat dimanfaatkan tahun depan 2021, katanya.

Dia berharap dengan hadirnya bendungan ini akan dapat mengaliri areal irigasi seluas 3.000 Ha, termasuk pemanfaatan dibidang pertanian ungkap Muh. Arifin Nur. (*)