JENEPONTO, MATA SULSEL – Didampingi ketua tim penggerak PKK, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar buka secara resmi kegiatan latihan khusus kohati (LKK) tingkat nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jeneponto, di Gedung Kala’birang Rujab Bupati Jeneponto, Kamis (17/6/2021).

Opening ceremony pelatihan keperempuanan bertema “Optimalisasi Komitmen Kohati Dalam Menjawab Tantangan Kritis Kehidupan Perempuan” oleh korps HMI Cabang Jeneponto berlangsung meriah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Berjumlah 41 orang peserta dari berbagai daerah Se-Indonesia berhasil lolos seleksi dan berhak ketahap selanjutnya yakni forum pelatihan.

Ketua Kohati Cabang jyeneponto Sriwahyuni mengatakan kegiatan pelatihan keperempuanan tingkat nasional tersebut dengan total peserta lolos seleksi administrasi dan subtansi berjumlah 41 orang berasal dari berbagai latar belakang daerah yang berbeda.

Uni panggilan akrabnya menyebut selain seleksi administrasi serta subtansi peserta lokal dan yang berasal dari luar daerah harus mengikuti tes swab terlebih dahulu sebelum mengikuti forum pelatihan sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi covid-19.

“Pihak tim seleksi dan panitia telah menyiapkan prosedur untuk mencegah penyebaran covid-19 sebelum mengikuti forum pelatihan, “jelas Uni.

Sementara itu Ketua badan koordinasi (Badko) kohati Sulselbar menyebut forum pelatihan keperempuanan yang diseleggarakan Cabang Jeneponto adalah upaya merespon situasi dilemastis yang dirasakan kaum perempuan saat ini.

Menurutnya pelatihan tersebut tidak hanya membekali peserta pada sisi teoritis saja tetapi juga akan melakukan berbagai macam study kasus secara langsung kepada masyarakat selama kegiatan berjalan.

“Jeneponto termasuk daerah yang rentan terjadi pernikahan dini, ini akan kami jadikan topik dalam study kasus selama kegiatan berlangsung,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Iksan Iskandar yang juga sekaligus selaku ketua MD KAHMI Jeneponto dalam sambutan menyampaikan harapan besar kepada pengurus HMI lebih khusus Kohati agar mampu mencetak kader-kader perempuan yang unggul dengan misi keindonesiaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

“Dengan melihat problematika kemanusiaan lebih khusus keperempuanan saya berharap melalui pelatihan ini lahir kader-kader berkualitas yang mampu menjawab tantangan kritis kehidupan, sesuai tema kegiatan,” harap Iksan.

Bupati yang juga mantan pengurus HMI itu juga menjelaskan pentingnya menggalakkan kegiatan berbasis pengembangan sumber daya manusia lebih khusus kaum perempuan

“Jumlah penduduk Jeneponto kurang lebih 400 ribu jiwa dan lebih banyak perempuan, kedepan perlu kerja keras bersama dalam pengembangan SDM lebih khusus kaum perempuan,” ujarnya.

Di akhir sambutan Bupati Iksan Iskandar meminta setiap kader HMI agar mampu berfikir kritis dan bertindak solutif sesuai dengan nafas perjuangan HMI.

“Jeneponto perlu dibangun oleh tangan-tangan perempuan, karenanya saya berharap HMI mampu menciptakan kader-kader terampil kedepannya,” tutup Iksan. (*)