Bupati Jeneponto Hadiri Rakornis dan Evaluasi Penanganan dan Pelayanan Pasien Covid-19
JENEPONTO, MATA SULSEL – Pasca insiden pengambilan paksa jenazah terindikasi covid-19 yang sempat viral beberapa waktu lalu di Kabupaten Jeneponto, maka tim gugus tugas covid-19 mengambil langkah cepat dengan melakukan Rapat koordinasi Teknis dan Evaluasi, di Mapolres Jeneponto, Selasa (7/7/2020).
Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Ketua DPRD Jeneponto Salmawati Paris, Kapolres Jeneponto AKBP Ferdiansyah, Dandim 1425 Jeneponto Letkol Inf Irfan Amir, Kepala Kejaksaan Negeri Jeneponto Ramadiyagus, Ketua Pengadilan Negeri Jeneponto Arief Karyadi.
Selain itu hadir pula, Sekda Jeneponto Syafruddin Nurdin, Kasatpol PP Nasuhang Tangnga, Kadishub Jeneponto Aspa Muji, Plt Kadis Kesehatan Susanti Mansyur, Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang drg. Bustami, Para Kapolsek, dan Kepala Puskesmas Se-kabupaten Jeneponto.
Dalam penyampaiannya Kapolres Jeneponto AKBP Ferdiansyah berharap agar setiap persoalan yang di hadapi saat ini dicarikan jalan keluar atau win solution secara persuasif.
Meskipun demikian penegakan hukum tetap dikedepankan dalam penyelesaian masalah ini, ujar Ferdiansyah yang juga selaku Ketua Harian II Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jeneponto.
Sementara Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dalam arahannya meminta agar seluruh elemen bersama sama mengatasi setiap persoalan yang ada, utamanya pada sektor hukum harus di tindak tegas
“Kita pertegas aturan dan regulasi yang dapat menjadi acuan dalam pemberian sanksi bagi pelanggar,” ujar Iksan Iskandar.
Oleh karena itu, Bupati Jeneponto dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi pihak Kepolisian Resort Jeneponto, Dandim 1425 Jeneponto, Dinas Kesehatan, dan petugas medis di RSUD Lanto Daeng Pasewang atas penanganan kasus korona di Jeneponto selama ini.
Terkait kondisi terkini covid-19 di Jeneponto, Sekda Jeneponto Syafruddin Nurdin yang juga selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas covid-19 menyampaikan bahwa kurva peningkatan penyebaran covid-19 masing terus terjadi.
Olehnya itu, perlu penyamaan persepsi di tengah masyarakat pada posisi Jeneponto pada zona orange dan selangkah lagi akan berubah menjadi zona merah, ungkapnya.
Syafruddin berharap seluruh puskesmas di Jeneponto dijadikan posko pengendali wilayah penanganan covid-19 serta pembuatan Perbup wajib masker dan protap covid-19, pungkasnya. (*)