Bupati Luwu Timur dan Wakilnya Hadiri Pembukaan FKN ke XIII Tana Luwu

Abil
10 Sep 2019 16:22
NEWS 0 15
3 menit membaca

Palopo, Matasulsel – Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler bersama Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menghadiri pembukaan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII yang bertempat di lapangan pancasila kota Palopo yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Senin (09/09/2019).

Ket. Bupati Luwu Timur Hadiri Pembukaan Festival Keraton Nusantara

Turut mendampingi Bupati, Ketua DPRD Luwu Timur, H Amran Syam, Sekertaris Daerah, Bahri Suli, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, dr. Ani Nurbani, Kepala OPD dan Camat.

Sekjen Forum Komunikasi Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) Dra. Gusti Kanjeng Ratu Wandansari Koes Moertiyah menyampaikan FKN adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh FKIKN secara bergantian di setiap daerah, dimulai pada 24 tahun silam di Kota Surakarta pada tahun 1995.

FKN bukan hanya sarana silaturahim raja, sultan, pelingsir pemangku adat, serta permaisuri untuk menjalin kesatuan kenegaraan, namun melalui FKN pula akan menjadi wahana informasi tentang keberadaan keraton-keraton di nusantara,”ungkap Gusti Moertiyah.

Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan keraton merupakan tapak kehidupan masa lalu yang memiliki keagungan dan harus dipahami masyarakat. Penyelenggaraan FKN akan menjadi sarana memperkenalkan warisan-warisan adat, seni budaya keraton yang masih nyata keberadaannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel mengungkapkan kalau pelaksanaan FKN XIII di Luwu Raya merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan masyarakat di Sulsel. Karena selain menjadi tuan rumah, juga menjadi ajang silaturahmi bagi para raja, sultan, pelingsir adat dan pemangku adat.

Mewakili Pemerintah Sulsel beserta segenap walikota dan bupati se-Tana Luwu sangat mendukung acara ini karena memang penyelenggaraan ini bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa kita dan sekaligus dapat menjadi penjaga dan perekat bangsa demi kesatuan bangsa Indonesia,” ungkap Nurdin Abdullah.

Lanjutnya, melestarikan budaya, bukan merupakan sifat elitis namun pelestarian budaya merupakan upaya memelihara aset bangsa untuk memajukan bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Belum ada konten yang bisa ditampilkan.