Bupati Paris Yasir Bersama Bunda Literasi Jeneponto Salmawati Paris Kompak Kunjungi Lapak Baca TBM Pajeka di Lokasi CFD
JENEPONTO, MATASULSEL – Kegiatan rutin Lapak Baca yang digelar oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pajeka kembali berlangsung meriah dan penuh semangat di area Car Free Day (CFD) Jeneponto, Minggu (12/10/2025).
Suasana ceria tampak menyelimuti area kegiatan yang kini berlokasi di depan Kantor KOMINFO Kabupaten Jeneponto, setelah sebelumnya berlokasi di halaman Kantor Golkar.
Sejak pagi, area CFD terlihat ramai dengan pengunjung yang antusias mendatangi lapak baca. Banyak pengunjung baru yang datang, termasuk anak-anak bersama orang tuanya yang duduk membaca di lapak baca sambil menunggu kegiatan senam berlangsung.
Kegiatan hari ini menjadi semakin istimewa dengan kunjungan langsung Bupati Jeneponto, Paris Yasir dan Bunda Literasi Jeneponto Salmawati Paris ke lapak baca TBM Pajeka.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Paris Yasir juga memberikan donasi untuk mendukung kegiatan TBM Pajeka melalui Qiris Bank Sulselbar.
Kehadiran keduanya menjadi penyemangat bagi para relawan dan pengunjung yang hadir di lokasi.
Bupati Jeneponto memberikan apresiasi terhadap semangat literasi yang terus digelorakan oleh TBM Pajeka.
“Lapak baca harus tetap bergema di CFD. Anak-anak harus diberikan ruang untuk belajar, membaca dan bermain dengan cara yang menyenangkan,” ujar Bupati Jeneponto.
TBM Pajeka juga kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari IAI Yapnas Jeneponto.
TBM Pajeka rutin menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti mewarnai bersama anak-anak, permainan tradisional, dan kuis edukatif.
Permainan jadul yang didukung penuh Dispora melalui KORMI seperti dende bulan, ular tangga literasi, dan congklak, lompat tali menjadi favorit anak-anak yang mengikuti kegiatan sambil belajar dan bermain.
Melalui kegiatan seperti ini, TBM Pajeka terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan minat baca dan budaya literasi di masyarakat Jeneponto, khususnya bagi anak-anak.
Diharapkan, kolaborasi antara TBM, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dapat semakin memperkuat gerakan literasi di daerah. (*)