TAKALAR, MATA SULSEL – Bupati Takalar Syamsari Kitta mencanangkan gerakan Takalar Zero Waste (nol sampah berserakan). Program tersebut merupakan kelanjutan gerakan masyarakat Takalar yang Tangkasa dan Gammara yang dicanangkan sejak awal tahun 2018 lalu.

Syamsari mengatakan, gerakan ini adalah bentuk tekad untuk menjadikan Takalar sebagai kabupaten bersih dan sehat, serta mampu membangun budaya hidup bersih.

“Sampah akan selalu ada tapi yang harus diperkuat adalah manajemen sampah yang smart. Sehingga sampah tidak berserakan. Sampah harus menjadi ladang rezeki,” ungkapnya, Rabu (6/1/2020).

Selain itu kata dia, jika Takalar bersih, maka akan mendukung destinasi wisata yang menjadi andalan daerah berjuluk Butta Panrannuangku tersebut, sehingga dengan sendirinya mampu memantik pengunjung yang lebih tinggi.

Menurut Bupati Syamsari, adapun kegiatan yang akan menunjang Zero Waste adalah penyuluhan tentang pemilahan sampah, penguatan kader kebersihan.

Kemudian lanjut dia, penguatan Bank Sampah, pengolahan sampah organik menjadi kompos dan pakan ternak, kerjasama pemerintah desa untuk penyediaan sarana dan pengangkutan yang tepat waktu.

Khusus bank sampah, katanya, Pemkab Takalar juga sudah mencanangkan satu kelurahan satu bank sampah yang dilaksanakan dengan cara sampah yang masih layak untuk didaur ulang dikumpulkan pada satu pengepul.

Kemudian Bank Sampah yang sekertariatnya di Pasar Pattalassang tersebut akan membeli sampah dari pengepul dan dijual kembali ke Makassar.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif sebagai nasabah bank sampah ini. Dan seluruh lurah di kecamatan Pattalassang saya instruksikan untuk bekerjasama dengan ketua bank sampah dalam hal penanganan sampah,” papar Camat Pattalassang Bachtiar Hasyim.

Selain mengurangi sampah, lanjut Camat Pattalassang, program ini juga diyakini mampu menciptkan lingkungan yang bersih dan masyarakat yang peduli karena sampah yang dikumpulkan bernilai ekonomi.