Takalar, Matasulsel – Bupati Takalar H.Syamsari, S.Pt.,MM bersama Ketua Forum Kabupaten Sehat Dr.Hj.Irma Andriani, S.Pi, M.,Si, telah menerima tim verifikasi lapangan penyelenggaraan kabupaten/kota sehat tingkat nasional tahun 2019 di Baruga Kalabbirang, Rumah Jabatan Bupati Takalar, Selasa (17/9) malam.

Dalam pertemuan tersebut hadir dari Forkopimda yang terdiri dari Ketua DPRD Takalar, Dandim 1426/Takalar, Wakapolres Takalar, Ketua Pengadilan Negeri juga turut hadir menyambut tim verifikasi kabupaten kota sehat ini.

Dengan penuh kehangatan, tim verifikasi kabupaten sehat disambut tari ganrang bulo oleh sejumlah murid SD, disertai dengan pengalungan sarung dari dara dan daeng Kabupaten Takalar.

Diketahui bahwa tim verifikasi kabupaten sehat terdiri dari tiga orang, yakni dari Kementrian Kesehatan bernama Malik Setiabudi, dari Kementrian PUPR Mahardiani serta dari Kemendagri bernama A.Andi Eka Putra.

Bupati Takalar menyampaikan bahwa Kabupaten Takalar untuk tahun ini menargetkan mampu meraih kabupaten/kota sehat kategori swasti saba wistara, yang merupakan penilaian tertinggi kabupaten kota sehat di Indonesia, yang sebelumnya juga meraih kabupaten sehat namun dengan kategori yang lebih dibawah.

Penilaian kabupaten kota sehat akan berlangsung selama tiga hari mulai 17-19 September 2019, dengan melakukan penilaian ada sejumlah lokus yang tersebar pada 4 Kecamatan di Kabupaten Takalar yakni di Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Pattalassang, Kecamatan Polongbangkeng Utara, dan Galesong Utara.”harapnya lagi

“Upaya kita menciptakan kabupaten sehat buka seremonial. Dari awal pemerintahan kami bergegas menciptakan pemerintahan yang terstandar. Dari awal dilantik kami berkomitmen membuat takalar bersih melalui gerakan masyarakat yang bersih dan indah dan ini disebut dengan “Gema Tasamara” (Gerakan Masyarakat Tangkasa Na Gammara).”urainya Bupati Takalar kepada tim verifikasi.

H.Syamsari menambahkan, bahwa komitmen tersebut yang di lanjutkan dengan aturan yakni tiga orang kader setiap dusun. Yang pertama kader kesehatan merupakan kader yang bertugas menjemput bola. Melakukan pelayanan dari rumah ke rumah warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan kemudian kader kebersihan yang juga ditempatkan disetiap dusun.

“Kami membangun partisipasi publik dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ini dengan setiap dusun memiliki kendaraan pengangkut sampah. Hal ini menarik berbagai bantuan untuk kita di Kabupaten Takalar. Dengan terciptanya kabupaten sehat, dapat berpengaruh pada jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, dengan meningkatnya animo masyarakat untuk bisa berkunjung ke Kabupaten Takalar.”tegasnya H.Syamsari

Sementara Ketua Tim Verifikasi Malik Setiabudi menyampaikan bahwa kabupaten sehat bukan lomba, namun sebuah inovasi untuk menjadikan Indonesia sehat.

“Kedatangan kami berdasarkan data yang disampaikan di Kementerian kemudian kami membedah dokumen, sehingga kami memverifikasi mengenai data yang dikirim apakah sesuai dengan dilapangan. “Penilaian Kabupaten sehat ini dimulai 2005, ini sebenarnya bukan lomba, akan tetapi kita ingi melihat bagaimana indonesia bisa menjadi sehat.”ungkapnya

Ia melanjutkan bahwa selain titik pantau pada setiap lokus, tim juga melihat proses seperti komitmen pemda.

“Kita ingin melihat bagaimana realisasinya, kemudian setelah realisasinya kami ingin melihat rencana kerjanya.”tutupnya Malik Setiabudi.(***Rheny).