“Perlu kita melakukan revisi kembali terhadap  sistem pendidikan kita, pembangunan manusia Indonesia berbasis karakter. Membangun SDM Sulsel itu berbeda dengan membangun SDM orang Jawa, Sumatera. Tidak bisa digeneralisasi sistem pendidikan kita yang berbasis kearifan lokal, perlu ciri khas,” bebernya.

Sebab hal itulah, pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar ini memuat pembangunan SDM berbasis kearifan lokal dalam konsepsinya,  Tri Karya Pembangunan.

“Dengan kita membangun sistem pendidikan berbasis kearifan lokal, maka outputnya adalah kita mampu memposisikan diri untuk memahami anatomi Sulsel sehingga mampu mencari jalan keluar terhadap pembangunan yang berdampak pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia Sulsel,” cetusnya.

Bersama ratusan profesor, NH-Aziz akan mewujudkan Sulsel Baru dengan penguatan pembangunan berbasis kearifan lokal tersebut. Sebagai andalan profesor, NH-Aziz menjadi Dewan Penasehat Forum Sinergi Aktivis Antar Generasi yang diikuti ratusan guru besar dan akademisi senior dari berbagai perguruan tinggi di Sulsel. Melalui forum tersebut, konsolidasi dan transfer ide akan terus dilakukan demi terwujudnya pembangunan Sulsel lebih baik ke depannya. (****)