Menurut Ayyub, berjuanglah merebut simpati kepada pemilih. “Mari jadikan ajang Pilkades sebagai sarana demokrasi yang bermartabat dengan mengedepankan rasa cinta damai dan persaudaraan serta senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, “ tuturnya.

Kita berusaha untuk menciptakan demokrasi politik yang benar, tanpa intimidasi. Dalam berpolitik mari kita pegang teguh tradisi kebudayaan, tingkatkan rasa persaudaraan dalam membangun Desa Pompaniki tercinta ini, karena kita dan seluruh masyarakat Desa Pompaniki adalah satu turunan dan satu darah.

Baik, Ayyub dan Jayadi, dalam menentukan pilihan siapa yang menang dan akan memimpin Desa Pompaniki enam tahun ke depan itu adalah pilihan masyarakat karena itu tanggal 3 Oktober 2018 masyarakat diminta untuk menuju ke TPS sesuai nama terdaftar untuk memberikan suara/pilihannya sesuai kehendak hati nuraninya masing-masing.

Dihubungi Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa(PPKD), Pompaniki, Ahmad Taba, mengatakan, tentunya kita semua punya harapan yang sama bahwa siapa yang terpilih nanti mampu membangun masyarakat Desa Pompaniki secara keseluruhan untuk satu periode sesuai komitmen mereka. (yustus)