Catatan Prestasi Setahun Kepemimpinan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
“Jangan Pernah Marah Jika Dikritik Orang, Orang Sukses Itu Justru Senang Menerima Kritik Untuk Memacu Kerjanya. Yang Terpenting Jaga Integritas Karena Itu Kuncinya”
Makassar, Matasulsel – Pada 5 September 2018 Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M. Agr bersama wakilnya Andi Sudirman Sulaiman, ST resmi dilantik. Kini, genap 1 tahun dua tokoh berlatar belakang akademisi dan professional ini memimpin Sulawesi Selatan.
Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan rakyat ini memiliki Visi Misi serta 5 Program Prioritas yang menjadi kompas dalam menjalankan roda pemerintahan di Sulawesi Selatan.
5 Program Prioritas yang mewujud melalui kerja 1 tahun Prof Andalan bersama wakilnya dapat kita lihat dengan pencapaian sebagai berikut :
1. Penyelamatan Aset
– Rp 10 triliun asset sudah terselamatkan
– Pengembangan Kawasan Mattoanging dengan luas 79.777 hektare
– Lahan Stadion Barombong seluas 3,5 Hektare
– Penyelesaian 41 aset pemprov yang dikuasai pihak ketiga
– Kejelasan lahan CPI
2. Pertumbuhan Ekonomi
– Semester 1-2019 tumbuh 6,78 persen
– Perumbuhan Ekonomi Sulsel pada semester I sebesar 7,01 persen
– Pertumbuhan didorong semua sektor usaha
3. Direct Call Eksport
Kalau selama ini ekspor Sulawesi Selatan dengan tujuan Eropa dan Amerika harus melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta, dengan gagasan dan terobosan Gubernur dan Wakilnya, ekspor dapat dilakukan secara langsung atau Direct Call.
Direct Call Export adalah Pengiriman ekspor komoditas langsung melalui Pelabuhan Makassar. Tidak lagi melalui Surabaya & Jakarta. Direct Call Makassar-Eropa mengurangi waktu ekspor dari wilayah Timur Indonesia
Dengan adanya direct call, rata-rata waktu ekspor dari Makassar-China, Jepang dan Korea rata-rata menghemat waktu hingga lebih dari 10 Hari. Sedangkan direct call Makassar menuju Negara Eropa Utara dan Negara Amerika Utara rata-rata menghemat waktu hingga 12 Hari. Program direct call menghemat biaya kontainer hingga 200 USD
4. Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin turun 24,83 ribu jiwa dibanding 2018. Persentase penduduk miskin mengalami penurunan di daerah perkotaan dan pedesaan selama periode Maret 2018-Maret 2019
5. Ekonomi Kreatif
– Pembangunan Kreatif Hub di Kawasan CCC
– Pembangunan Michinoeki Supermarket UMKM
6. Infrastruktur
Diketahui saat ini lebih dari 500 km jalan di Sulawesi Selatan tergolong rusak atau rusak berat yang menjadi penghambat perputaran ekonomi. Maka dari itu bersama dengan Pemerintah Pusat, Kementerian PUPR, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur akan membuka akses jalan untuk daerah-daerah yang terisolir baru/perbaikan jalan rusak di Tahun 2019.
– Membangun Jalan dari Sabang Menuju Seko di Kabupaten Luwu Utara
Akses jalan sepanjang 325 Km ini tak tersentuh pembangunan selama 76 tahun. Sejak Indonesia merdeka, masyarakat kecamatan Seko belum dapat menikmati akses jalan yang memadai. Jalan rusak ini hanya dapat dilaluui kendaraan roda dua dengan waktu tempuh 3 hari 3 malam. Di bawah tampuk kepemimpinan Profesor NA dan Andi Sudirman Sulaiman, akses jalan yang menghubungan tiga provinsi ini yakni Sulawesi Tengah melalui Sigi, Sulawesi Barat melalui Mamuju dan Luwu Timur akan mulai beropresi pada Desember tahun ini. Terbukanya akses jalan ini akan membuka “kawasan segitiga emas” untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berada di 3 provinsi.
– Akses jalan dari Desa Munte menuju Desa Kapita Kabupaten Luwu Utara yang sedang dalam proses pengerjaan. Perbaikan akses jalan desa ini akan diikuti dengan beroperasinya Pelabuhan Munte di Luwu Utara.
– Pembangunan Jalur Pangkep-Bone melalui Tonasa Parigi.
– Akses Jalan dari Bua menuju Rantepao melewati Bastem. Jalan ini akan dibangun dua jalur dengan 4 lajur. Jika jalan ini rampung, maka Bua-Rantepao sudah bisa ditempuh selama 40 menit.
– Jalan pintas mulai dari Larompong menuju Kabupaten Luwu melalui Komba tembus Tanrutedong Sidrap juga dibangun tahun ini.
– Pengaspalan Jalan arah Bira-Bara-Mandala Ria
– Pembangunan Pedestrian Pantai Bira Timur
– Kota Rantepao Toraja Utara dan makale Tana Toraja akan dilengkapi dengan pedestrian yang berkualitas internasional.
– Pembangunan Bandara Buntu Kunik Tana Toraja. Bulan Desember 2019, pesawat ATR72 mulai beroperasi di Bandara Buntu Kunik Tana Toraja. Pembangunan Bandara Tana Toraja ini terus digenjot untuk rampung tahun ini.
7. Sulsel Zero Stunting