“Fogging di sekolah kami anggap perlu karena waktu menggigit nyamuk sekitar pukul 9-11 pagi dan itu waktu kebanyakan anak-anak berada di sekolah di rentang jam tersebut, selain itu pukul 4 sore hingga 6 malam juga menjadi waktu yang sering terjadi penularan virus dengue,” Sambung dr.muda ini.

Di akhir wawancara, Arman mengingatkan bahwa upaya utama dalam memutus rantai penularan DBD adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan 3M Plus.

“Upaya utama dalam memutus mata rantai penularan DBD ini adalah dengan menggiatkan Gerakan 3M Plus di masyarakat secara massif, mengaktifkan kembali kerja bakti di tingkat RT, RW dan Lingkungan atau Dusun, serta dibutuhkan peran aktif sekolah dalam menciptakan kondisi sekolah yang bersih dan tentunya bebas jentik,” terang Ketua ASDOKI Wilayah Sulawesi itu.

Olehnya itu lanjut Arman, kegiatan Fogging di sekolah ini akan terus berlangsung hingga 3 hari ke depan dengan menyisir 16 sekolah lainnya. (*)