Oleh : Haerullah Lodji (Direktur Pattiro Jeka)

Di sebuah pagi yang cerah di Jeneponto, kami, tim dari Pattiro Jeka, berkumpul dengan semangat membara. Hari itu, 18 Mei 2025, bukanlah hari biasa.

Kami ditugaskan untuk menyelenggarakan lomba menu cemilan sehat yang akan menjadi bagian dari kampanye besar untuk anak-anak Jeneponto termasuk bagi anak dengan kekurangan energi kronis atau stunting. Seluruh tim merasakan ini bukan hal mudah tetapi kami tahu bahwa ini adalah momen penting.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan RSUD Lanto Daeng Pasewang, yang dipimpin oleh dr. Pasriany, sosok inspiratif yang selalu cepat berpikir dan penuh ide. Lomba ini adalah bagian dari inovasi Cess Gammara, sebuah inisiatif untuk meningkatkan gizi anak usia 1-5 tahun. Dan kami, Pattiro Jeka, dipilih untuk merancang lomba ini dalam waktu kurang dari satu pekan.

Dengan waktu yang mepet, kami berkumpul, mempersiapkan segala sesuatunya. Manajer program kami, Suryani Hajar, yang akrab dipanggil Kak Ani, memimpin dengan penuh semangat. “Kita bisa lakukan ini, Kita harus bergerak cepat” katanya, energik.

Di sampingnya, Faizah, manajer keuangan yang akrab disapa Icha, sibuk menghitung anggaran dan memastikan semua berjalan lancar.

Tim kreatif kami yang super keren, Riska yang paling pembelajar dan Erma yang paling tech, ikut membantu merancang materi promosi. Ratih sipaling mendampingi, Al Askar dan Zahra juga tak ketinggalan, bersiap menjadi MC dan mempersiapkan suasana. Kami bekerja, begadang hingga subuh, memastikan semua detail terlaksana.

Hari H pun tiba, dan kami semua sedikit terlambat ke lokasi. Namun, semangat kami tak pernah padam. Pukul 06.00, peserta sudah mulai berdatangan untuk registrasi, tim RSUD setiap saat kontrol memastikan acara berjalan sesuai rencana.

Antusiasme masyarakat luar biasa, dalam waktu singkat 44 peserta mendaftar dengan 50 jenis menu cemilan bergizi, seperti puding ubi ungu yang menggoda, bakwan renyah, pizza sayuran dari rumbia yang unik, dan kripik kelor yang sehat. Semua menggunakan bahan baku lokal yang beragam ubi, ikan, kelor dan sayuran segar.

Dengan perasaan campur aduk, antara khawatir dan bersemangat kami melihat kerumunan di depan kantor Bupati. Acara Car Free Day menambah semarak suasana.

Kami berlari kesana-kemari, mengatur spanduk, meja dan memastikan semua berfungsi dengan baik. Kak Ani, dengan gaya khasnya, menghubungi dewan juri, memastikan semua peserta hadir dan mengatur segala hal.

Lomba pun dimulai, suasana menjadi sangat meriah. Anak-anak, orangtua dan masyarakat berkumpul, menyaksikan berbagai cemilan sehat yang ditawarkan. Tanggapan dari dewan juri pun sangat positif. Salmawati Paris, ketua TP PKK, memberikan apresiasi tinggi atas kreativitas peserta. “Menu yang ditampilkan sangat variatif dan menunjukkan potensi luar biasa dari bahan lokal,” ujarnya.

Yuristita Islam, wakil ketua TP PKK, menambahkan, “Inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan gizi anak. Kita harus terus mendukung kegiatan seperti ini!”

Dukungan dari TP PKK Jeneponto sangat krusial dalam suksesnya acara ini. Mereka membantu menyebarkan informasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Pegiat kuliner lokal juga hadir dan memberikan kontribusi berharga, menunjukkan bahwa komunitas memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan anak.

Kabag organisasi, St. Meriam, memberikan pujian. “Kegiatan ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang edukasi. Sangat bermanfaat bagi masyarakat.” Sementara itu, Kadis Kesehatan, Syusanty A. Mansyur, mengungkapkan, “Kami sangat mendukung setiap usaha yang meningkatkan kesehatan anak-anak. Ini adalah langkah yang tepat”

Respon positif juga datang dari BSI KCP Jeneponto. Pimpinan Rama Sumarlin sangat responsif dan memberikan dukungan moral yang besar. “Kami bangga bisa terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat seperti ini,” katanya. Tim teknis Fitra dari bagian umum juga bekerja sama dengan baik atas arahan kabag umum Bang Ichal, memastikan semua kebutuhan logistik terpenuhi.

Direktur RSUD Latopas, dr. Pasriany, melihat langsung dampak positif dari acara ini. “Saya sangat senang dengan kerjasama ini. Lomba ini bukan hanya meningkatkan kesadaran akan gizi, tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat dan layanan kesehatan,” tuturnya dengan penuh semangat.

Di balik layar, dukungan dari keluarga dan orang-orang terkasih juga sangat berarti. Suami dan istri anggota tim saling memberikan semangat, membantu dan memastikan bahwa setiap orang dapat fokus pada tugasnya. Mentor Rahman Ramlan, selalu ada untuk memberikan saran dan motivasi. “Kalian bisa melakukan ini, percayalah pada diri sendiri,” katanya, membuat kami semakin bersemangat. Om Jamal dari organisasi, sosok yang selalu mendukung, juga hadir, memberikan dorongan moral dan membantu memberikan dukungan.

Setelah acara berakhir, kami berkumpul dan merayakan keberhasilan ini dengan penuh rasa syukur. Terima kasih, teman-teman—Kak Ani, Icha, Erma, Cora, Ratih, Al Askar, Zahra, forum anak Turatea serta dr. Pasriany dan tim inovasi RSUD, kami tidak hanya sekedar menyelenggarakan lomba, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk peduli pada gizi anak-anak.

Kisah sederhana ini menjadi sebuah bukti bahwa kerja tim yang solid dan semangat untuk memberikan yang terbaik akan selalu menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan di sinilah, di antara tawa dan kebersamaan, kami menemukan makna dari kerja tim kami.