Kendati demikian,lanjut Luhur,pasangan Deng Ical-Cicu juga mempunyai kelemahan sebab keduanya berasal dari basis politik yang sama.

“Jejaring loyalis IAS tidaklah seperti posisi beberapa tahun yang lalu. Sehingga perlu berhitung serius untuk memasangkan kedua tokoh ini,”lanjutnya.

Lalu bagaimana jika Cicu berpasangan None.
Luhur berpendapat, jika ini terwujud,akan merepotkan sang petahana sebab, None-Cicu dianggap mewakili trah politik besar di Sulsel.

“Birokrat dan politikus.Selain itu None juga sudah punya pengalaman di pentas Pilwali,” ujarnya.

Hanya saja lanjut Luhur, secara historis, klan Yasin Limpo (None) dan Ilham Arif Sirajuddin (Cicu) lebih sering jadi rival daripada kawan koalisi.

“Sehingga, saya kira ada persoalan juga untuk menyatukan basis dukungan dan kerja-kerja tim pemenangan mereka nanti,” pungkasnya.(*)