Civitas Eks Napiter Sulsel Ajak Warga Toleransi Berkebangsaan Menuju Kondisi Aman dan Sejahtera
“Mari kita kembali membangun masyarakat kita, kalau desa membangun desa kita, yang RT membangun RT kita, yang sudah biasa salat berjamaah kembali berjamaah bersama-sama, yang sudah biasa tahlilan ataupun bulan agama mari diteruskan,” sambung Ustad Bustar kembali.
Satu ponpes ini pun berharap semua elemen bangsa Indonesia tanpa terkecuali memiliki pola pikir yang jernih, bahwa keberadaan mereka sejatinya untuk membuat kemaslahatan, bukan untuk sekadar menciptakan jarak sosial karena urusan pemilu.
“Setelah pemilihan umum ini kita berpikir untuk masa depan daripada bangsa ini, untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa yang didasari dengan saling hormat-menghormati, saling harga-menghargai antar umat beragama, sehingga terwujudlah kehidupan bangsa yang harmonis,” tuturnya.
Sebab menurutnya, pemilu adalah ajang untuk mencari pemimpin terbaik dalam rangka untuk menciptakan kebaikan dan kemaslahatan masyarakat dan negara. Jangan sampai ada pertikaian dan permusuhan antar satu dengan yang lainnya khususnya pasca Pilkada 2024.
“Ini harapan saya untuk masyarakat setelah pemilihan umum ini semua perbedaan-perbedaan habis nyoblos kita hilangkan, semua mari kita bersama-sama bersatu untuk membangun masa depan Kampung kita atau Desa kita,” pungkasnya. (KML)