CRC saat itu menjadi bulan-bulanan. Tidak sedikit tim pemenangan Bur Nojeng meminta pertanggungjawaban lembaga lokal ini, karena dinilai ikut bertanggungjawab atas kekalahan Bur-Nojeng.

Kini jelang Pilkada Serentak 27 Juni 2018, CRC yang dimotori Herman Heizer kembali muncul jelang pencoblosan. Sebelum merilis survei Pilgub, CRC mengunggulkan pasangan dr Baso R-Anwar Sadat jauh di atas Amran Mahmud-Amran SE di Pilkada Wajo.Angkanya di atas 10% versi lembaganya, meski lembaga survei lainnya justru menempatkan duo Amran di posisi teratas.

Setelah “mengobral” survei Pilkada Wajo, Herman kemudian merilis survei Pilgub Sulsel. Hasilnya, NA-ASS ditempatkan di atas 30%. Sedangkan NH-Aziz dan IYL-Cakka di bawah 25%, dan Agus-TBL di bawah 6%.

Pasca merilis survei tersebut, CRC kini kembali menjadi “bulan-bulanan” di sejumlah group WhatsApp dan media sosial. Selain memunculkan kembali link berita di sejumlah media tentang hasil surveinya yang berbanding terbalik saat Pilkada Takalar, juga integritas Herman semakin diragukan.

“Ini hampir sama yah pola yang dilakukan waktu Takalar. Mengumumkan survei juga jelang pencoblosan, tapi hasilnya sangat meleset jauh dengan hasil pencoblosan,” sindir Ilham, pemuda asal Soppeng. (*)