Makassar, Matasulsel – Setelah berhasil meraih adipura 3 kali berturut-turut, kali ini kota Makassar membuat sejarah baru dengan penerimaan penghargaan adipura Asean dalam kategori clean land, di Serambi suluh Hall, pusat latihan kesenian dan pertukangan Brunai, Selasa (12/9/17).

Penerimaan tersebut diserahkan langsung dari The Minister of Development Hon. Dato Seri Setia Awang Haji Bahrin Bin Abdullah kepada Wali Kota Makassar, Danny Pomanto yang didampingi Kabag Humas Pemkot, Firman Pagarra di Bandar Sribegawan, ibukota Brunei Darussalam.

Kata Firman, penerimaan penghargaan ini merupakan rangkaian acara the 4th ASEAN Enviromentally Sustainable Cities (ESC) Award Presentation Ceremony and The Launching of the 5th ASEAN State of Environment Report.

”Kami sangat bangga saya rasa ini merupakan penghargaan yang patut diberikan kota Makassar melihat perubahan dan ide-ide yang selalu membuat Makassar melesat cepat,” ucapnya.

Walikota Makassar Ir. Moh. Ramdhan Pomanto (Piala Adipura Asean)

Firman menegaskan penghargaan ini mengukir sejarah dan menjadi bukti bahwa Makassar selalu dua kali tambah baik.

Direktur pengelolaan sampah KLHK, Sudirman mengapresiasi hasil yang didapatkan Kota Makassar selain kota Bandung, dan Malang.

“Saya berharap banyak bahwa kami dapat mencapai sukses dalam penghargaan ini, tidak saja untuk menyelesaikan masalah lingkungan, tapi juga untuk berkontribusi dalam perencanaan kota, pemerintahan yang baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah mendaftarkan 10 kota di Indonesia kota untuk mengikuti uji coba Environmentally Sustainable Cities, semacam penghargaan Adipura untuk tigavkategori, clean land, clean air, dan clean water.

Program ini merupakan tindak lanjut ASEAN Working Group on Environmentally Sustainable City (AWGESC) pada 2003 lalu.

Environmentally Sustanable City dimatangkan setelah pertemuan puncak Menteri Lingkungan di Asia Timur (10 negara Asean + Cina-India-Jepang-Korea-Australia-Selandia Baru).

Menurut data kementrian LH, keberhasilan pemerintah kota Makassar ini tak lepas dari komitmen Wali Kota Makassar melalui program MTR dan bank sampah.

” Tidak gampang mendapat penghargaan adipura Asean. Tapi harus ada upaya dan komitmen pemerintah daerah dan tergantung kemampuan walikotanya sebagai pemimpin,” tegas Sudirman.

Bank sampah sendiri telah membawa perubahan yang besar pada Masyarakat kota Makassar. Bagaimana tidak dari sampah tersebut banyak warga yang terbantukan kehidupannya.

” Dari hasil sampah yang dikelolah Bank sampah banyak yang menambah penghasilan lewat itu. Makanya bisa membantu kehidupannya sedikit lebih sejahtera. Setidaknya lingkungan juga lebih diperhatikan,” tambah Firman Pagarra.

Penggarapan serius mengenai Bank Sampah juga ditandai dengan kunjungan yang dilakukan kunjungan kabid persampahan, Drs. Ayyub hari ini. Kata dia, kunjungannya ingin membagi ilmu mengenai cara pendaur ulangan sampah.

” Kedatangan kami ini ingin memberikan keterampilan bagi masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan peran- peran dari bank sampah yang telah terselenggara,” jelasnya.

Hal itu juga bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bagaimana tidak jika hasil dari sampah bisa didaur ulang dan dijual itu bisa menghasilkan. (rls)