Malang, Matasulsel  – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta siswa – siswa tidak lagi belajar di warung – warung kopi, setelah adanya bantuan paket internet yang diberikan. Hal ini disampaikan Khofifah saat memberikan secara simbolis bantuan paket internet pertama kepada beberapa perwakilan pelajar di Gedung BPSDM Jalan Kawi, Kota Malang.

Menurut mantan menteri sosial, keterbatasan sinyal internet dan biaya membuat banyak anak yang memilih melakukan pembelajaran online di warung – warung kopi.

“Saya mengharapkan, anak-anak jangan lagi nongkrong di warung kopi. Saya bisa sangat memahami karena itu wifi yang gratis. Kalau banyak di warkop, saya khawatir nanti interaksinya berbeda-beda,” ujar Khofifah, Senin (7/9/2020).

Ia menambahkan anak – anak perlu dijaga dalam berinteraksi dengan lingkungan, terlebih di saat masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Anak-anak harus terjaga dari seluruh intervensi pikiran, perilaku, dan anak-anak harus terjaga. Ada warkop yang memungkinkan untuk mereka berinteraksi dengan baik. Ada yang harus dihindari,” ucapnya.

“Ada yang tidak bagus, untuk menjaga pola pikir anak-anak. Ada yang memberikan ruang cukup kondusif, ada yang memberikan menyiapkan ruang untuk anak-anak menggunakan wifi dan menjalankan tugas dari berbagai macam pelajaran dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Siswi SMKN 6 Malang Nihla Salimatul mengakui, adanya keterbatasan akses sinyal internet dari rumahnya. Hal ini membuatnya memilih mencari sinyal menuju jalan raya di dekat Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

“Selama ini ada kendala jaringannya susah, harus cari sinyal ke jalan raya, ke deket tumpang. Tapi alhamdulillah senang adanya bantuan paket internet ini ya merasa terbantu,” tutup siswi kelas XII ini.

Sebagai informasi perusahaan provider milik BUMN memberikan bantuan paket internet ke 1,3 juta pelajar SMA dan SMK di Jawa Timur, masing – masing siswa mendapat bantuan 10 GB.

Sumber : Okezone News