Makassar, Matasulsel – Ikatan Keluarga Alumni Darul Aman (IKADA) menggelar dialog publik dengan mengundang Iqbal Abdul Djalil sebagai Narasumber dengan tema “DARI SANTRI UNTUK UMAT, Aklimatisasi peran santri dalam mengisi pundi-pundi bangsa dan negara”, yang bertempat di Metro Cafe, Jalan perintis kemerdekaan km 13 nomor 1-2 Makassar. (19/5/2017) Jumat malam.

Selain mengundang Iqbal Abdul Djalil (Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar), kegiatan dialog ini turut mengundang Arief Wicaksono (Pengamat politik Sulsel), dan Djamaluddin Malik Syamsir (Ketua KNPI Sulsel periode 2010-2013).

Suasana dialog bersama Iqbal Djalil

Iqbal Djalil yang akrab disapa ustadz Ije dalam kesempatan dialognya mengatakan bahwa dinamika politik sudah berubah. Hari ini Santri dianggap sebelah mata ketika masuk ke ranah politik, tantangan yang pertama ialah kami dianggap tidak cocok di dunia politik, kami lebih dianggap cocok berceramah di masjid, majelis ta’lim, di madrasah dan sebagainya.

“Kita sebagai santri terkadang dinilai tidak cocok dalam ranah politik, padahal kami diajarkan juga menjadi seorang pemimpin ketika menjadi santri, sampai kapan kita mau menjadi penonton, saatnya kita menjadi orang terdepan membawa perubahan. ketika masuk dalam ranah politik terkadang kita lupa kalau kita adalah santri, mestinya seorang santri harus bangga menjadi perubahan di masyarakat.” Ungkap Iqbal Djalil di sela sela dialognya.

“Keberhasilan seorang santri ialah ketika santri bisa menjadi pelopor perubahan ditengah tengah masyarakat.” Tambahnya.

Usai kegiatan dialog, kegiatan dilanjutkan dengan deklarasi relawan santri solidaritas alumni pesantren untuk Ije yang dilanjutkan dengan penandatanganan MOU deklarasi yang ditandangani langsung oleh Ustadz Ije sapaan akrab Iqbal Djalil.(*)

Suasana usai penandatanganan MOU dengan relawan Santri

(Kusumawidodo/Matasulsel)