Di Basis Prof Andalan, Warga Antusias Hadiri Kampanye TPP NH-Aziz
Bantaeng, Matasulsel – Tim Perempuan Pejuang (TPP) untuk pemenangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) terus bergerak menggalang dukungan untuk pasangan nomor urut satu. Setelah menggarap Kabupaten Sinjai, TPP NH-Aziz ‘bergerilya’ ke basis pemenangan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman atau Prof Andalan di Kabupaten Bantaeng, Sabtu (2/6).
Kampanye dialogis dan temu tokoh dari TPP NH-Aziz dipusatkan di rumah salah seorang tokoh masyarakat, Rosda, di Desa Tombolo, Kecamatan Gantarang Keke. Meski kegiatan ini dipusatkan di basis pemenangan lawan, tidak disangka masyarakat setempat begitu antusias untuk datang. Mereka ingin mendengarkan orasi visi misi dan program NH-Aziz.
Gagasan dan program NH-Aziz pada kampanye dialogis di Bantaeng dipaparkan langsung oleh tokoh perempuan Sulsel yang juga istri Ustaz Aziz, Sabriati Aziz. Dalam pemaparannya, Sabriati menyampaikan gagasan dan program pasangan tegas, merakyat dan religius ditujukan untuk mengatasi pelbagai problematika klasik di Sulsel : kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan.
Sabriati juga memberikan penekanan bahwa program NH-Aziz dimaksudkan untuk mengangkat taraf hidup seluruh masyarakat dari berbagai elemen. Termasuk kalangan pegawai negeri sipil dan honorer. Disampaikannya pula bahwa PNS, meskipun harus menjaga netralitas, tapi juga punya hak politik untuk memilih sehingga tidak boleh apatis.
“Para PNS, apalagi tenaga honorer mestinya lebih antusias masyarakat pada umumnya. Itu karena pasangan calon nomor urut satu yakni NH-Aziz berusaha keras memperbaiki kehidupan para PNS, terlebih bagi pegawai honorer. Mulai dari pemberian 1 laptop 1 guru hingga penyetaraan kesejahteraan antara PNS dan pegawai honorer,” ujarnya.
Adapun untuk program kesejahteraan bagi masyarakat umum lainnya, seperti petani, nelayan, pedagang dan lainnya, Sabriati melanjutkan hanyalah NH-Aziz yang mencanangkannya. Di antaranya yakni pembangunan dan pembenahan infrastruktur pertanian, kredit produktif tanpa bunga dan tanpa agunan serta beberapa program pro-rakyat lainnya. (**)