“Sebab, di daerah yang kuat dinasti politiknya, rekrutmen niscaya akan bersifat nepotisme. Bertumpu pada silsilah keluarga. Tak ubahnya laksana rezjm monarki absolut,” kata dia. 

“Pengelolaan sumber daya ekonomi pun hanya berputar di lingkaran pengikut dinasti pembagian pos pengeluaran dalam APBN dan APBD terdistribusi rapi di sekeliling mereka,” pungkas Abraham menambahkan. 

Ia mengatakan, pihak yang berada di luar lingkaran dinasti tentu akan terabaikan. Sudah seharusnya, regenerasi dari dinasti politik harus diputuskan. 

“Mohon maaf bagi yang berada di luar lingkaran dinasti, silahkan ambil ampas dari yang sudah mereka bagi-bagi. Politik dinasti  sungguh mengerikan segaligus menjijikan,” tegasnya