“Aslinya memang Pak Cakka merakyat. Tidak nabuat-buat memang tawwa. Karena beda itu ekspresi dan caranya kalau dipaksakan merakyat,” kata Nuraeni, warga di Batua kala bersalaman dengan Cakka.

Selama beberapa jam di Batua, selain Cakka masuk lorong menyapa warga, juga menyempatkan bersilaturahmi di salah satu kediaman tokoh masyarakat setempat.

Di tempat ini, beberapa tokoh dan warga setempat menyampaikan komitmennya untuk memberi dukungan ke pasangan yang dikenal komitmen, tegas dan merakyat.

Sekadar diketahui, gaya natural Cakka dalam berinteraksi dengan warga, memang bukan hal yang langka. Salah satu buktinya, semenjak menjadi Bupati di Luwu, rumah jabatan selalu dibuka untuk rakyat 24 jam setiap hari.

Siapapun boleh datang. Sebab baginya, rumah jabatan bukan hanya diperuntukkan untuk bupati, tapi juga untuk rakyat. Itu sebabnya, ia tak risih jika setiap saat berbagai komunitas menyambangi rumah jabatan. Sekalipun di jam istirahat. (*)