Malili, Matasulsel – Calon Wakil Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar, melanjutkan agenda kampanye di Luwu Raya. Kali ini, pasangan Nurdin Halid (NH) ini melakukan silaturahmi dengan masyarakat di Warkop Punggawa, Desa Baruga, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Rabu (4/4).

Kampanye di Warkop Punggawa yang identik dengan julukan rivalnya yakni Calon Gubernur Sulsel nomor urut empat, Ichsan Yasin Limpo, tidak membuat Aziz keder. Ia tampak santai dan tidak terpengaruh dalam memaparkan visi misi yang digagasnya bersama NH.

“Pemimpin harus tahu kebutuhan lahir dan batin masyarakatnya. Ini adalah kewajiban bagi pemimpin. Kemegahan infrastuktur dan materi yang melimpah tidak menjamin kebahagian dan kesejahteraan tapi kebahagiaan yang lengkap itu ketika batin dan lahiriah kita sama-sama merasakan kebahagiaan,” terang Aziz.

Lebih jauh, mantan senator tiga periode ini menegaskan jika hidup megah tidak akan memberikan dampak apapun jika jiwa tidak tenang karena kehidupan rumah tangga tidak harmonis dan sosial ke masyarakat tidak terjalin baik. Olehnya itu, NH-Aziz siap membawa kembali suasana damai tersebut melalui program yang dirancangnya.

“Kami sadar bahwa kebahagiaan itu harus luar dan dalam maka kami membawa visi pembangunan ekonomi dan pembangunan keummatan. Program keummatan antara lain membangun rumah Al-Quran di setiap kampung, menaikkan insentif imam desa dan memperhatikan WC serta tempat wudhu masjid,” tambahnya.

Aziz Qahhar diketahui memiliki pribadi yang sederhana. Bukan hanya perkara gaya hidup, suami Sabriati tersebut juga tidak segan melaksanakan kampanye di warung kopi sederhana dan kolong rumah panggung warga.

“Saya tidak pernah bicara biaya politik dengan NH. Pak NH pasti tahu sumbangan dana Aziz tidak ada kecuali recehan. Semua dana dari beliau dan beliau pasti paham. Rumah saya saja di pesantren. Dana saya hanya cukup untuk ajak ngopi di warkop,” kata Aziz beberapa waktu lalu.

Meski diajak duet bersama calon lain untuk maju di pilgub 2018 sebelum NH, Aziz sebelumnya teguh menyatakan hampir pasti tidak akan maju. Akan tetapi karena kesamaan idealisme dan pandangan, serta penjajakan yang cukup lama, NH-Aziz kemudian yakin dan siap membangun Sulsel baru.

“Dari awal, saya tidak persoalkan posisi saya nantinya, apakah 01 (gubernur) atau 02 (wakil gubernur). Yang utama adalah bagaimana membawa Sulsel menjadi lebih baik, lebih sejahtera,” pungkasnya. (**)