Di Pattiro Bicara, Dari Air Susu Ibu Eksklusif Hingga BUMDES Tuntas Dibahas
JENEPONTO – Keseruan perbincangan di Pattiro Bicara (Pabicara) kembali hadir pada hari Rabu, 17 Juli 2024, dengan menghadirkan pembicara Direktur Yayasan Pendidikan Anak Jeneponto (YPAI) Agus Rizal, Kepala Sekolah Paud HI Belay Kasih Andi Herlina Anwar dan Kepala bidang Ekonomi DPMD Kabupaten Jeneponto, Rizal.
Dipandu host Pabicara Suryani Hajar, mengupas tuntas tentang pengembangan Paud HI, pencegahan stunting pembinaan UMKM oleh PKK Jeneponto hingga pendampingan BUMDES menjadi pembahasan menarik sepanjang perbincangan di meja Pabicara.
Direktur YPAI Jeneponto yang juga anggota Pokja II TP PKK Jeneponto Agus Rizal membahas soal mengaktivasi program kolaboratif pencegahan stunting, ASI Eksklusif academy (ASI EA) dan Food Bank Turatea (FBT). Menurutnya, kedua program tersebut telah terbukti berkontribusi menjadi pengungkit program pencegahan stunting.
Pemberian ASI ekslusif selama 6 (enam) bulan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak, dengan adanya ASI ekslusif academy ini maka kami mencoba menyelamatkan generasi penerus yang bebas dari stunting agar Indonesia nantinya dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik dengan SDM yang mempuni karena bebas dari stunting” tegas Ariel sapaan akrabnya.
Di tempat yang sama Kepada sekolah PAUD Belay Kasih Rindra menuturkan bahwa sangat berharap program ASI ekslusif academy ini dapat dilanjutkan dan kembali berkesinambungan.
“Kami sudah menerima alumni ASI EA 2021 sebagai anak didik di tahun ini dan kita sudah berikan reward berupa pembebasan pembayaran uang sekolah sebagai bentuk reward bagi Ibu dan anak ASI eksklusif,” ungkapnya.
Sebagai informasi ASI eksklusif academy dan Food Bank Turatea telah launching 2020 lalu, program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam program pencegahan stunting menuju Jeneponto tuntas stunting.
Sebagai anggota PKK Pokja II Ariel juga mengungkapkan gagasan untuk melakukan pembinaan UMKM di Jeneponto. “Dalam waktu dekat Pokja II akan melakukan pertemuan dengan para pegiat UMKM untuk mengetahui apa kebutuhan dalam pengembangan UMKM di Jeneponto,” bebernya.
Lebih lanjut, Ariel menjelaskan akan mengajak para pegiat untuk menjadikan lokasi wisata hutan mangrove Tarrusang kelurahan Monro Monro sebagai tempat berkegiatan. “Ayo jadikan lokasi wisata hutan mangrove Tarrusang sebagai pusat edukasi dan pariwisata (eduwisata) dan kami akan jadikan lokasi tersebut Galery Pelangi PKK,” tutur Ariel.
Narasumber lain Kepala Bidang Pembangunan dan usaha Ekonomi Desa Ekonomi DPMD Rizal Arisandy juga membahas terkait pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), menurutnya BUMDES menjadi tumpuan menggerakkan ekonomi Desa dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
Lebih lanjut, Ia katakan bahwa BUMDES harusnya mampu mengembangkan usaha berdasarkan potensi yang ada di desa. BUMDES dapat berkembang dengan bertumpu pada pengelolaan potensi Desa, ucapnya.
Saat ini ,kata Rizal, DPMD sudah melakukan pendampingan terhadap BUMDES yang ada di 81 Desa dan berharap keberadaan BUMDES dapat mendorong pengembangan ekonomi masyarakat Desa, pungkasnya. (Oji Pajeka)