Di Tempat Ini, Pengunjung Bisa Melihat Pelangi di Malam Hari
MATASULSEL – Secara fisika, pelangi terbentuk akibat pembiasan cahaya matahari ketika terkena air hujan. Uniknya, fenomena serupa juga dapat terjadi di malam hari. Hanya saja bukan karena sinar matahari, melainkan sinar bulan.
Dilansir detik dari BBC, Kamis (19/1/2017). Fenomena unik yang dikenal dengan nama Moonbow atau Lunar Rainbow. Hal itu pun dapat dilihat di sejumlah tempat di dunia pada malam bulan purnama.
Di beberapa penjuru dunia, penampakan Moonbow sempat terjadi di atas aliran lahar panas Hawaii, Yosemite Falls di California ketika salju mencair di musim semi dan di hutan hujan Kosta Rika ketika angin berhembus pada akhir Desember hingga awal Februari.
Namun dari sekian tempat di dunia, fenomena unik itu bisa dilihat secara reguler di dua tempat berikut. Ketimbang mencari Moonbow secara acak, ini dia dua detinasi yang bisa traveler datangi untuk melihat pelangi malam secara reguler.
Tempat hunting pelangi malam ada di Victoria Falls yang berlokasi di perbatasan Zambia dan Zimbabwe. Air terjun yang diberi nama sama dengan Ratu Victoria itu merupakan satu dari dua tempat terbaik untuk melihat Moonbow.
Kalau secara teknis, Victoria Falls memiliki lebar lebih dari 1 Km dan ketinggian lebih dari seratus meter. Pada siang hari saja, traveler dapat melihat pelangi yang tercipta karena bias matahari yang terpantulkan oleh percikan kabut tipis dari air terjun.
Namun berhubung mata manusia tidak didesain untuk melihat warna pada saat gelap, umumnya traveler hanya akan mendapati satu warna putih saja ketika fenomena Moonbow terjadi. Walaupun jika difoto dengan teknik long eksposure dari kamera profesional, warna pelangi seperti saat terang juga bisa terlihat.
Umumnya fenomena Moonbow muncul sekitar lima hari setiap bulannya. Yakni pada dua hingga tiga hari sebelum bulan purnama dan dua hingga tiga hari setelahnya. Tapi dengan catatan, langit harus cerah.