Makassar, Matasulsel – Istri Karim terlihat sumringah. Sesekali ia tersenyum lepas. Ia tatap suaminya dalam. Nampak matanya berkaca-kaca. Dipeluknya erat. Kartini meraung haru. Suaminya yang mendekam semalam dalam sel polisi menjadi kenangan tak terlupakan. “Podo terakhir ni iyye kasi dipattama sel kede lakkaikku puang (semoga ini yang terakhir suamiku mendekam dalam sel tuan) ” harapnya.

Suasana haru itu terekam di kediaman Karim di dusun Caile Kelurahan Sangiaseri, Sinjai Selatan. Adalah Abdul Azis Dg Mallimpo tokoh masyarakat Sinjai yang mengantarnya pulang. Pemilik perusahaan Cahaya Gofa itu, sejak awal memang mendampinginya.

Selasa, (12/3) Karim akhirnya bisa menikmati udara segar. Ia dilaporkan melakukan tindakan yang diduga menganggu kenyaman orang lain. Letusan mercon saat salah satu pasangan calon Bupati Sinjai pada pilkada 2018 melintas depan di depan rumahnya menjadi pemicu. Ia ditangkap, lalu dijebloskan ke dalam sel.

Mendengar kabar ini, Mizar Roem menunjukkan simpati. Ia temui karim di Mapolres. Mizar memberinya support lalu memintanya bersabar. “Bukan saja soal pilkada. Ini soal kemanusiaan. Apalagi agama memerintahkan meringankan beban kepada mereka yang kena musibah,” ujarnya kala itu.

Kini, Karim telah berkumpul kembali bersama keluarganya. Tak kuasa ia menyebut orang-orang yang membantunya. ” Diappalisu manenni lao di puang Allah Taala, (dikembalikan saja semuanya kepada Allah),” ujar Kartini.

Tak terkecuali Mizar Roem dan Abdul Azis dg Mallimpo yang setia mendampinginya selama di tahanan. Kartini menyebut mereka sebagai pahlawan. “Belumpi jadi wakil bupati, na bagus sekalimi perhatiannya kepada masyarakatnya. Pemimpin beginimi yang kami tunggu kodonk, bukan malah memenjarakan rakyatnya. Saya hanya berdoa semoga Allah merestui perjuangan Takbir, ” tutupnya.(*)