Makassar, Matasulsel – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Amran Sulaiman, disinyalir tidak berhenti melakukan manuver politik demi memenangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut tiga, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).

Tidak hanya menebar bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), Menteri Amran juga diduga ‘memperalat’ kepala daerah. Baik itu dengan mengintervensi maupun membangun deal politik.

Makassar dengan suara pemilih terbesar di Sulsel pun tidak luput, bahkan menjadi prioritas. Menteri Amran dikabarkan menggunakan Wali Kota Makassar, M Ramdhan ‘Danny’ Pomanto untuk memuluskan kemenangan Prof Andalan-sebutan populer NA-ASS. Ia memainkan permasalahan hukum yang menjerat Danny Pomanto yang kini gagal dalam pilkada dalam membangun deal politik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya, Menteri Amran memberikan ‘perlindungan’ hukum bagi Danny Pomanto yang disinyalir tersangkut kasus korupsi. Syaratnya, orang nomor satu di Kota Makassar itu harus all-out memenangkan Prof Andalan di Makassar. Danny Pomanto diiming-imingi tidak akan sampai tersentuh alias ditetapkan tersangka dan ditahan kepolisian bila mengikuti arahan sang menteri.

Olehnya itu, Danny Pomanto berani mangkir dari panggilan penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Senin, 4 Juni lalu. Kala itu, sang petahana gagal itu melalui pengacaranya berdalih harus mengikuti acara pelantikan. Padahal, acara seremonial itu tidaklah memakan waktu seharian. Di balik itu, Danny Pomanto dan Menteri Amran sebenarnya disinyalir merancang strategi untuk ‘menguasai’ Makassar di tangan NA-ASS.

Informasi deal politik antara Menteri Amran RI dengan Danny Pomanto diakui aktifis media, Mulawarman, Kamis 14 Juni 2018. Menurut sosok yang dekat dengan sejumlah tokoh nasional ini, Danny Pomanto secara terbuka mendukung NA-ASS, meski sebelumnya dekat dengan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar atau IYL-Cakka.

Bukti pengalihan dukungan terlihat saat Danny Pomanto berfoto bersama kader Pemuda Pancasila dengan gaya salam tiga jari di Hotel Asyra, Minggu (9/4).

Foto Danny Pomanto melakukan salam tiga jari bersama kader Pemuda Pancasila terlihat pada akun instagram resminya. Danny Pomanto kini bergerak memenangkan NA-ASS di Pilgub Sulsel dan memenangkan kolom kosong alias menjungkalkan Appi-Cicu di Pilwalkot Makassar.

Keputusan Danny total memenangkan NA-ASS tidak lepas dari deal politik untuk membebaskannya dari jerat hukum. Mul, sapaan akrabnya, menjelaskan Danny Pomanto sudah mengerahkan pendukungnya untuk memenangkan NA-ASS. “Saya total dan kalian DIAmi pun harus total bergerak di Makassar memenangkan NA-ASS,” kata Mul, mengutip penjelasan Danny Pomanto di hadapan relawannya saat bertemu di salah satu hotel di Makassar, baru-baru ini.

Danny juga mengemukakan alasannya mendukung NA. “Karena saya bisa seperti ini (tidak ditangkap dan ditahan kepolisian), tidak bisa disemena-menai ditahan karena tuduhan dibuat-buat. Semua berkat bantuan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Jokowi,” sambungnya.

Langkah Danny Pomanto memenangkan Prof Andalan memang cukup mengejutkan lantaran bentuk pengkhianatan kepada IYL-Cakka. Padahal, saat pertama maju pada Pilwalkot Makassar, Danny Pomanto yang berpasangan dengan Indira sangat lengket dengan IYL-Cakka. Itu karena kesamaan melalui jalur perseorangan. Belakangan, Danny Pomanto berkhianat agar tidak diterungku.

Deal politik Menteri Amran dan Danny Pomanto juga berujung pada manuver yang lebih besar berupa pencopotan 15 camat se-Kota Makassar. Keberanian Danny Pomanto mencopot seluruh camat di Kota Daeng diduga tidak lepas lantaran garansi Menteri Amran dan bagian dari strategi memenangkan adik sang menteri. Penggantian camat itu memudahkan mereka untuk mengendalikan plt camat menghimpun suara untuk NA-ASS di Makassar. (*)