Dikatakan Staf Ahli Gubernur Sulsel, Ini Jawaban Akbar Endra
Makassar, Matasulsel – Polemik hasil sidang Pansus Hak Angket bukan hanya melibatkan Nurdin Abdullah, Gubernur Sulsel dan mantan Kadis Bina Marga, Jumras. Dua sosok aktifis masing- masing Mulawarman dan Akbar Endra ikut saling serang.
Terakhir, Mulawarman menuding Akbar Endra hanya cari panggung dalam kisruh pencopotan Jumras hingga pemberiaan keterangan dalam sidang hak angket.
Tak tinggal diam, Akbar Endra menjawab beberapa pernyataan Mulawarman. “Saya hargai pendapat beliau tapi saya sama sekali tak punya bakat jadi Staf Ahli gubernur dan itu tidak mungkin. Kalau dituding mencari panggung, Kak Mul sepertinya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri!. Saya tak perlu panggung lagi. Kalau, Mulawarman, dia tak bisa hidup sebagai penonton. Dia selalu mau jadi aktor antagonis. Lihai merusak orang, jelasnya.
Lanjut Akbar mengatakan, anggaplah Moel ini sedang menghibur kita dengan dagelan topeng. Ia menjadi pengamat sosial politik dadakan, padahal beliau sesungguhnya adalah broker proyek dan juga sekali-sekali jadi kontraktor.
Mengapa ia membela Jumras, apa karena Mulawarman membela iparnya atau kepentingannya? Tentu saja Mulawarman banyak diuntungkan jika Jumras punya kewenangan bagi-bagi proyek.
“Nah inimi yang dibilang mainan broker yang mau warnai kebijakan, biar paketnya lancar!” tulis Akbar dalam keterangannya ke Matarakyatmu.com
Akbar mengakui, tahu Mulawarman itu aktif urus-urus anggaran di Jakarta makanya dia tinggalkan profesi lamanya karena broker lebih menjanjikan. Jadi sudahlah, berdebat dengan Mulawarman, sama dengan kita berdebat dengan tembok. Manfaatnya sedikit.
“Saya hanya mengklarifikasi. Bahwa saya tidak mau mengikuti saran Mulawarman menhafi Staf Ahli. Itu bukan tipe saya. Dia harus tahu kalau saya tidak suka.jadi orang lain. Saya sudah enjoy dengan diri saya,” tambah mantan anggora DPRD Maros dua periode ini.