“Kita akan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda sebagai agen perubahan dalam menyebarkan informasi,” katanya.

Tim Riset Aksi Perkawinan Anak Pattiro Jeka Suryani Hajar turut memberikan masukan berharga mengenai pendekatan yang dapat digunakan dalam sosialisasi. Mereka mengusulkan metode interaktif, termasuk pemutaran video edukasi dan permainan edukatif, untuk menarik perhatian masyarakat dan meningkatkan pemahaman.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kegiatan sosialisasi dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif dalam pencegahan perkawinan anak di bawah usia.

Semua pihak sepakat bahwa upaya ini adalah langkah penting untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kabupaten Jeneponto.

Kegiatan ini menjadi momentum bagi semua elemen masyarakat untuk bersinergi dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perkembangan anak. (*)