Dinilai Tepat Sasaran, Akademisi Lintas Kampus Apresiasi Program IYL-Cakka
Makassar, Matasulsel – Program pro rakyat yang diusung oleh Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) semakin mendapat apresiasi dari banyak pihak. Termasuk dari kalangan akademisi lintas perguruan tinggi di Sulsel.
Setelah ahli ekonomi Unhas Prof Dr Marsuki
Dea mengakui rumah produktif IYL-Cakka, kini giliran akademisi lainnya memberikan penilaian dan analisis tersendiri tentang program unggulan yang ditawarkan pasangan nomor urut 4 tersebut.
Akademisi dari Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Arief Wicaksono misalnya, menilai, program unggulan IYL-Cakka, seperti Rumah Produktif berbasis desa di setiap kecamatan, serta pendidikan berkualitas secara merata tanpa pungutan, menjadi kebutuhan warga Sulsel.
“Kedua program itu pada dasarnya baik untuk Sulsel. Gagasan Rumah produktif itu misalnya, sebenarnya cukup sederhana, karena intinya adalah penyediaan medium dan fasilitas serta akses kepada lapangan pekerjaan,” kata Arif Wicaksono, Senin (28/5/2018).
Hanya menurut dia, program ini masih perlu disosialisasikan dengan baik dan massif ke masyarakat. Pasalnya bisa saja bagi masyarakat awam dianggap masih abstrak, belum jelas bentuknya. Apakah menggunakan aset dan atau fasilitas pemprov. “Termasuk darimana anggaran untuk itu,” tuturnya.
Sementara, untuk program pendidikan berkualitas dengan subsidi pendidikan dari pemerintah provinsi sebesar 1,5 triliun per tahun, juga sangat sederhana untuk mengetahui tujuannya.
“Yaitu untuk meniadakan atau meminimalisir pungli di berbagai level sekolah. Namun, bagaimana sebenarnya pelaksanaannya? Kalau anggarannya sudah merupakan hasil perhitungan yang matang, yang harus berkorelasi terhadap pungutan yang selama ini terjadi, maka tentu ini juga berkaitan dengan sikap integritas penyelenggara pendidikan tingkat dasar hingga menengah atas,” ucap dia.
Hanya saja, dia menjelaskan bahwa memang program duet nomor urut 4 ini harus membuat hitung-hitungan matang berkaitan dengan program yang berorientasi memperbaiki kualitas SDM bidang pendidikan. “Agar subsidinya tepat sasaran dan tidak terkesan boros anggaran,” tandasnya.
Setali tiga uang diungkapkan pengamat politik dari UINAM, Syahrir Kariem. Menurutnya, rumah produktif yang digagas IYL-Cakka untuk dibangun di per kecamatan dinilai sangat baik.
Selain untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran, kata Syahrir, rumah produktif ini sangat bermanfaat bagi kalangan ibu-ibu rumah tangga yang bergerak di bidang home industri.
“Program ini sangat menyentuh kebutuhan masyarakat kedepannya,” ujarnya.
Dia mengatakan, peningkatan ekonomi dan pendidikan masyarakat dengan program yang dicanangkan pasangan yang dikenal komitmen, tegas dan merakyat tentu akan terlihat. Sehingga otomatis angka pengagguran juga akan bisa dikurangi.
“Secara umum kita berharap, bahwa siapapun terpilih nanti jadi gubernur perlu mempertimbangkan program ini sebagai program unggulan,” harapnya.