Direct Call dan Ambulans Laut Antar Nurdin Abdullah Terima Penghargaan MarkPlus
Data Badan Karantina Pertanian Makassar mencatat, frekuensi aktivitas ekspor di tahun 2018 berada di angka 412.924 ton. Setelah berlakunya program Direct Call, frekuensi ekspor pada tiga bulan pertama meningkat drastis yakni 138.737 ton. Artinya, dalam tiga bulan saja, nilai ekspor Sulsel meningkat sebanyak 30 persen dari total ekspor di tahun 2018.
Program Direct Call Export adalah Pengiriman ekspor komoditas langsung melalui Pelabuhan Makassar, Tidak lagi melalui pelabuhan Surabaya & Jakarta. Sebelum berlakunya Direct Call, waktu ekspor ke Jepang mencapai 36 hari. Dengan rute pelayaran langsung, pengiriman hanya memakan waktu 16 hari.
Dengan adanya Direct Call, waktu ekspor dari Makassar –China, Jepang, dan Korea Rata-Rata Menghemat Waktu Hingga Lebih hingga 16 hari.
Sementara Direct Call Wilayah Makassar-Eropa-Amerika dan Makassar – Negara Eropa Utara dan Negara Amerika Utara Rata-Rata Menghemat Waktu Hingga 12 Hari. Program Direct Call juga menghemat biaya kontainer 200 hingga 500 USD.
Nurdin Abdullah dalam sebuah kesempatan menjelaskan, ide awal pemberlakuan program Direct Call adalah lambannya investasi yang masuk di Sulsel, karena terbebani dari tinginya biaya yang mencapai dua kali lipat dari sebelum berlakunya program ini.
“Dengan berlakunya program Direct Call, biaya ekspor lebih murah, lebih mudah, dan hemat waktu,” jelasnya.
Sementara di sektor kesehatan, Prof Nurdin memprioritaskan pemerataan pelayanan kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya pelayanan kesehatan bagi masyarakat pulau melalui Ambulans Laut yang telah dimulai tahun 2019. Saat ini, ambulans laut telah beroperasi di Kabupaten Pangkajene Kepulauan dan disusul kabupaten Selayar, Sinjai, dan Kota Makassar.
Nurdin Abdullah menyebutkan latar belakang terbentuknya Ambulance Laut adalah untuk meminimalisir angka kematian ibu dan bayi dari kasus kelahiran di daerah yang sulit mengakses layanan kesehatan secara cepat dan berkualitas.
Program ambulans laut yang digagas Prof NA adalah yang pertama di Indonesia. Poin ini adalah salah satu terobosan yang mengantarkan Gubernur Nurdin Abdullah memperoleh penghargaan dari MarkPlus Inc.(*)
Sumber : birohumas.sulseprov.go.id
Editor : Syahrul