Direktur TKD Visit ADWI 2023 ke Desa Wisata Balla Barakaka Ri Galesong
Aru tu mangksarak
Aru (sumpah) atau angngaru (bersumpah) adalah ikrar yang diucapkan orang-orang Makassar sejak dulu.
Biasanya diucapkan oleh abdi raja kepada rajanya, atau sebaliknya, oleh raja kepada rakyatnya.
Aru dipercayai mengandung nilai magis dan religius. Sehingga, aru harus diungkapkan dengan sungguh-sungguh dan harus dilaksanakan pula dengan sungguh- sungguh.
Sebagai contoh, misalnya, ketika pasukan Bontomarannu hendak pergi berperang, mereka mengucapkan aru di depan Raja Gowa bahwa mereka akan berjuang untuk mempertahankan wilayah kerajaan, membela kebenaran, dan ‘tak akan mundur selangkah pun sebelum musuh melangkahi mayatnya.
Sekolah adat dan konstitusi
Sekolah adat dan konstitusi merupakan sekolah berada di kawasan adat dan budaya Balla Barakkaka ri Galesong.
Sekolah ini merupakan sekolah non formal yang berada pada halaman terbuka dan peserta didiknya berada di manapun berada juga dari tingkat usia anak-anak hingga dewasa.
Sekolah ini mengajarkan tentang Budaya dan kearifan lokal khususnya budaya Makassar.
Bungung barania ri bayoa
Bungung barania adalah sumur tua yang menjadi tempat mandi karaeng Galesong bersama laskarnya dan diyakini oleh masyarakat dapat mendatangkan keberanian.
Sehingga banyak pemuda antusias agar bisa membasuh mukanya dengan air sumur tersebut. Bahkan manfaatnya akan lebih sempurna jika air sumur itu diminum tiga teguk.
Jarak lokasi sumur ini sangat dekat dengan laut namun airnya tidak asin serta meskipun diambil sebanyak mungkin tetapi permukaan air sumur ini selalu normal.
Air sumur ini juga diambil oleh pemangku adat digunakan untuk digunakan mencuci benda-benda pusaka kerajaan.
Ini juga diambil oleh pemangku adat digunakan untuk digunakan mencuci benda-benda pusaka kerajaan.
Pappasang dan Ukiran Lontara
Pappasang dan ukiran Lontara ini merupakan pesan-pesan leluhur yang dituliskan pada media kayu berbentuk ukiran.
Khusus pappasang yang terpasang di areal Balla Barakkaka ri Galesong adalah karya Prof.Dr. H.Aminuddin Salle, S.H., M.H. yang telah mendapatkan hak cipta dari KEMENKUMHAM RI.
Aneka sastra lisan (akratek, akroyong dan asyaraka)
Akratek merupakan kebiasaan turun temurun dari orang Makassar dalam rangka kegiatan adat.
Akroyong merupakan salah satu sastra lisan masyarakat Makassar yang dilantunkan atau dinyanyikan oleh orang tua, umumnya perempuan paruh baya. Tradisi ini muncul sebelum agama Islam masuk di Makassar.
Royong adalah sejenis nyanyian untuk anak-anak kecil (bayi) yang masih berumur 40 hari setelah kelahirannya dan dilantunkan tanpa diiringi musik, jika bayi hendak ditidurkan atau sedang rewel. Umumnya, royong dilakukan dalam ritus upacara adat.
Misal pada upacara Accera’ Kalompoang (pencucian benda-benda pusaka kerajaan), perkawinan, sunatan, khitanan, upacara akil balik dengan memakaikan baju adat (nipasori baju bodo) kepada anak gadis, dan juga pada upacara ritual kelahiran (aqtompoloq) dan upacara penyembuhan penyakit cacar (tukkusiang).
Asyaraka merupakan lantunan doa-doa bagi masyarakat Makassar, kebiasaani ini dilakukan pada saat mengantar ataupun menjemput seseorang ataupun rombogan dari suatu tempat yang jauh.
2. HOMESTAY & TOILET Homestay
Tersedia kamar (homestay) bagi para wisatawan / pengunjung yang berada di dalam area BBRG. homestay Porea dan homestay kategori appaka sulapa.
Toilet Umum
Desa wisata Balla Barakkaka ri Galesong (bbrg) desa galesong kota dilengkapi fasilitas toilet umum yang representatif bagi para wisatawan. Toilet umum ini berada di dalam area desa wisata bbrg. Fasilitas lengkap sesuai standar toilet desa wisata.
3. SUVENIR Kuliner
Desa wisata Balla Barakkaka ri Galesong (BBRG) desa Galesong kota memiliki aneka kuliner lokal berdasarkan potensi desa dan budaya lokal diantaranya ada Kanrejawa umba-umba, Kanrejawa barongko, Kanrejawa bannang-bannang, Kanrejawa kulapisi, Kanrejawa dadara, Kuliner makan pinggir pantai, Juku pallu kacci, Juku pallu mara, Juku tunu. Kuliner ini bisa dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung di desa Galesong.
FESYEN
Desa wisata balla barakkaka ri galesong (bbrg) desa galesong kota memiliki aneka produk lokal berupa fesyen berdasarkan potensi desa dan budaya lokal:
1. Totebag bbrg porea
2. Topi appaka sulapa
3. Payung appaka sulapa
4. Baju kaos bbrg
5. Baju kaos tulisan lontaraq
6. Patonro appaka sulapa
7. Penyewaan baju adat
Produk fesyen ini di hasilkan di area desa wisata BBRG dan masyarakat (umkm) binaan.
KRIYA
Desa wisata balla barakkaka ri galesong (bbrg) desa galesong kota memiliki aneka produk kriya dari bahan lokal yaitu ukiran appa sulapa, tepa appa sulapa, bosara appa sulapa, meubel porea bbrg, tulisan lontaraq. Produk kriya di hasilkan di area desa wisata bbrg dan masyarakat (umkm) binaan.
4. KELEMBAGAAN DESA WISATA & CHSE Kelembagaan Desa;
1. Pokdarwis BBRG
2. Karang taruna desa
3. Bumdes desa Galesong Kota
4. UMKM binaan Ekraf Disparpora Takalar
5. UMKM kuliner pesisir pantai Galesong
Kelembagaan ini telah diperkuat dengan akte notaris, SK dan struktur organisasi.
CHSE
Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong telah menerapkan protokol kesehatan dan CHSE di Lingkungan area BBRG serta objek wisata lainnya dengan penerapan berupa:
1. Papan bicara – informasi protokol kesehatan
2. Titik kumpul pengunjung (assmbly point)
3. Area cuci tangan dengan konsep kearifan lokal gumbang
4. Penyediaan kotak p3k
5. Mou dengan puskesmas dan polsek
6. Kawasan bebas sampah.**