BARRU – Sebagai salah satu perusahaan pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PT Vale Indonesia (Tbk) mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas upaya perseroan melakukan rehabilitasi lahan dan daerah aliran sungai (DAS) hingga 10.000 hektare untuk tahap pertama.

Apresiasi ini disampaikan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Lahan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Tata Lingkungan Dr Hanif Faisol Nurofiq saat berkunjung ke kawasan rehabilitasi lahan dan DAS PT Vale di Kawasan Bukit Lappa Laona Kabupaten Barru, Minggu 17 Desember 2023.

Hanif bersama rombongan melakukan pengecekan lokasi rehabilitasi DAS dan dilanjutkan dengan penanaman pohon di Lappa Laona, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Sejumlah jajaran pejabat Kementerian Lingkungan Hidup yang ikut di antaranya, Direktur Rencana Penggunaan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Roosi Tjandrakirana, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Laksmi Widyajayanti, BPKH Wilayah VII Makassar Maryuna Pabutungan MP, Kepala BPDAS Jeneberang Saddang Abdul Azis, serta sejumlah pejabat lainnya.

Dari Perwakilan Manajemen PT Vale dihadiri oleh Direktur Strategic Permit PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Budiawansyah dan Direktur Environment and Permit Management PT Vale, Zainuddin.

“Atas nama Kementerian Lingkungan Hidup, kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman pemegang IPKKH atas kontribusinya memenuhi kewajibannya dengan melakukan rehabilitasi kawasan DAS,” jelas Hanif Faisol.

Di kawasan bukit yang juga menjadi destinasi wisata andalan di Sulawesi Selatan itu, Hanif melakukan penanaman pohon pinus sekaligus melakukan inspeksi langsung terhadap keberhasilan tumbuh dari pohon-pohon yang telah ditanam oleh PT Vale di Lappa Laona.

PT Vale saat ini tengah menuntaskan tahap satu rehabilitasi lahan dan Daerah Aliran Sungai di luar area konsesi dengan dengan total luas lahan hingga 10.000 hektare dan mengeluarkan anggaran Rp200 miliar.

Sekitar 250 hektare di antaranya berada di Lappa Laona, Kabupaten Barru.

“Saya sempat berkeliling melihat langsung tegakan pohon yang telah ditanam oleh PT Vale. Secara umum tanaman-tanaman ini cukup bagus, sudah 80 persen yang relatif tumbuh signifikan. Kita harap, terus dilakukan pemeliharaan setiap hari, dan juga pohon yang mati bisa disulam,” ujarnya.

Hanif mengaku sudah cukup sering menerima laporan tentang keseriusan PT Vale dalam memenuhi kewajiban melakukan rehabilitasi DAS.

Dia pun memilih datang ke Sulsel, dan menempuh perjalanan darat lebih dari lima jam dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menuju Lappa Laona, untuk melihat langsung pohon-pohon yang ditanam PT Vale.

“Saya sudah membaca laporan bahwa PT Vale melakukan rehabilitasi lahan cukup bagus, dan PT Vale ini punya kredibilitas yang sudah dikenal di level nasional. Informasi ini bukan dari satu dua orang saja. Sehingga kami mengapresiasi Vale bisa memenuhi kewajiban ini,” tuturnya.

Dia pun berharap, tidak cuma sampai di situ.

Dia berharap PT Vale bisa menjadi contoh konkrit bahwa hasil aktivitas ekstraksi sumber Daya Alam, bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

“Setelah ini, kita harap ada sinergi antara Vale dengan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) dan masyarakat agar nanti setelah tanaman hasil rehabilitas DAS diserahkan kepada pemerintah, bisa dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan baik,” harapnya.