Makassar, Matasulsel – Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Halid mengatakan suara partai Golkar Pemilu 2019 lalu terbilang mahal.

Pendapat Nurdin Halid berdasar pada fakta politik di lapangan bahwa, meski suara calon legislatif (caleg) atau Partai Golkar lebih banyak dibanding caleg partai lain, namun Golkar hanya mendapatkan satu kursi pada daerah pemilihan (dapil) tertentu.

“Misal suara golkar di dapil ini berjumlah 90 ribu sekian suara, tapi hanya dapat satu kursi. Sementara partai lain mendapat suara hanya angka 50 ribu tapi bisa dapat dua kursi,” ujar Nurdin Halid, di kediamannya, Jalan Mapala Makassar, Sabtu (1/6/2019).

Kondisi itu menurut NH, akronim Nurdin Halid, disebabkan oleh sistem Pemilu 2019. Terutama tentang perhitungan suara caleg dengan menggunakan metode Sainte Lague untuk mengkonversi suara menjadi kursi di DPR atau DPRD.

Oleh karena itu, NH tak ingin menyalahkan pengurus atau pun caleg atas hasil perolehan kursi Partai Golkar di DPRD Provinsi Sulsel yang menurun menjadi 15 kursi dibanding pada Pemilu sebelumnya.

“Saya tidak menyalahkan siapa pun. Saya suda sampaikan kepada pengurus DPD II bahwa ini adalah tanggung jawab kita bersama. Ini murni sistem yang kami anggap merugikan partai-partai tertentu,” tandas NH. (*)