Dirinya juga menjelaskan, selain lebih berkualitas, penyiapan infrastruktur kelistrikan di NTT ini juga dilakukan lebih cepat.

“Tahun lalu, persiapan KTT G20 hampir satu tahun, PLN sukses mendukung gelaran internasional tersebut tanpa kedip. Kini, persiapan untuk KTT ASEAN lebih cepat, hanya dua bulan. Bukan karena mengejar target, tapi karena sistem ketenagalistrikan PLN sudah tertata makin baik,” jelas Darmawan.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengapresiasi langkah PLN dalam memastikan pasokan listrik untuk gelaran KTT ASEAN.

“Saya memberikan hormat dan _respect_ dalam kesiapan kelistrikan PLN dalam mendukung KTT ASEAN di NTT ini. Kalau dulu event internasional selalu di Jakarta atau Bali, kini NTT telah siap jadi tuan rumah. Sehingga pulang dari apel ini saya bisa tidur lebih nyenyak,” jelas Viktor.

Dirinya juga berharap kolaborasi antara PLN dan Pemerintah Provinsi NTT dapat berlangsung secara berkelanjutan.

“Energi itu bukan komoditi, energi adalah infrastruktur. Bila ada energi dimanapun, pertumbuhan ekonomi akan ada di sana. Provinsi ini akan menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia 15 – 20 tahun mendatang. Karena kalau renewable energy menjadi panduan untuk energi masa depan, maka NTT adalah salah satu lumbung EBT,” kata Viktor.

Viktor juga menyampaikan, KTT ASEAN merupakan momentum bagi NTT untuk bangkit secara ekonomi.

“Terima kasih atas dedikasi PLN yang telah diberikan kepada republik, bangsa, dan negara ini. Mari kita sukseskan KTT ASEAN Summit ke-42, semoga Tuhan senantiasa menyertai kita semua,” pungkas Viktor.**