Sehingga menebar fitnah untuk menjatuhkan dirinya bersama Cicu menjadi fokus utamanya.

Mestinya menurut Appi, cara-cara kotor seperti itu tidak perlu dilakukan sebagai seorang petahana.

Harusnya sebagai incumbent, memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat dalam menciptakan proses demokrasi yang sehat dan bermartabat.

“Pilkada Makassar ajang adu ide, gagasan dan program. Bukan ajang menebar fitnah apalagi kebencian di masyarakat,” kata Appi menanggapi black campaign yang berseliweran di media sosial.

Untuk itu, menantu Founder Bosowa Group, Aksa Mahmud ini mengajak seluruh lapisan masyarakat, relawan dan simpatisan lawan politik untuk menjaga agar proses Pilwalkot Makassar berjalan aman dan damai tanpa saling menjatuhkan dengan cara-cara kotor.

“Mari berkompetisi secara sehat. Masyarakat tentu sudah cerdas dalam menentukan pilihannya tanpa dipaksa apalagi diintimidasi,” terangnya.

Dalam kampanye dialogisnya, Appi juga memperkenakkan program yang akan dijalankan kelak terpilih di Pilwalkot Makassar.

Seperti, program gratis iuran sampah, Rp1 juta tanpa syarat, dan Rp50 juta per ORT/tahun.

“Wajar jika Ketua RT/RW dapat insentif satu juta rupiah. Karena semua permasalahan warga, dilaporkan sama RT/RW. Sementara untuk warga, kita berdayakan dengan program lima puluh juta rupiah per ORT,” tambahnya.

Untuk mewujudkan program- program pro rakyat tersebut, Appi berharap warga Makassar memilih dirinya bersama pasangannya Andi Rachmatika Dewi, tanggal 27 Juni mendatang. (*)