Matasulsel – Serangan Ransomware Wannacry di Indonesia dianggap sebagai serangan cyber terbesar yang pernah ada. Tercatat sejak Jumat (12/5/2017). Rumah sakit Dharmais dan Harapan Kita alami kerepotan karena data dan sistem dikuasai WannaCry.

Pemerintah Indonesia pun sudah bereaksi dengan mengumumkan berbagai langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah peredaran ransomware Wannacry.

Ransoware WannaCry mengincar komputer yang menggunakan sistem operasi Windows lawas dan tidak rutin di-update.

Sebenarnya, Microsoft telah mengeluarkan patch atau penangkal WannaCry pada Maret lalu melalui update OS tetapi banyak pengguna yang lalai.

Seperti dikutip KompasTekno dari HackerNews, tanda yang paling kentara adalah munculnya pop-up window yang berisi pesan bahwa data pemilik komputer telah dienkripsi.

Jendela tersebut juga menampilkan informasi bagaimana mengembalikan data dan cara membayar uang tebusan untuk pembuat WannaCry. Terdapat juga hitung mundur batas waktu pembayaran uang tebusan dan tenggat waktu penghapusan dokumen jika tebusan tidak dibayar.

Prompt dan notifikasi tersebut bahkan ada versi bahasa Indonesia karena WannaCry bersifat multi-lingual untuk menyasar korban di berbagai negara. Ada lebih dari 25 bahasa yang bisa ditampilkan oleh Ransomware ini.
Setelah itu, wallpaper Windows yang terjangkit akan diganti oleh sang virus dengan tulisan “Ooops, your important files are encrypted” dengan latar belakang hitam.

Setelah itu, data yang tersimpan di komputer yang terinfeksi tidak dapat diakses. Bahkan sekadar untuk melihat atau membaca isinya, bukan mengubah datanya.

Sampai saat ini, belum ada solusi untuk menyelamatkan data tersebut kecuali dengan membayar tebusan sebesar Rp 4 juta rupiah.

Jika tidak sudi membayar, yang hanya bisa dilakukan adalah melakukan backup data yang terenkripsi tersebut ke media penyimpanan lain dengan harapan ada yang menemukan kunci enkripsi di suatu hari.

sumber : Kompas.com