Jakarta, Matasulsel – Geliat pertarungan Pilpres 2019 semakin panas, dengan terakhir kesiapan Prabowo Subianto menjadi Capres 2019 sebagaimana yang dimandatkan oleh Partai Gerindra. Setelah sebelumnya dipastikan bahwa Jokowi akan running untuk periode kedua, dan telah diusung 5 partai politik di parlemen. Tentu rematch keduanya menjadi sesuatu yang akan terjadi.

Diluar konteks pertarungan Pilpres juga menarik diikuti manuver dan gerakan para tokoh yang akan menjadi Cawapres, yakni Cak Imin, AHY, Airlangga Hartanto, Puan Maharani ataupun Tuan Guru Bajang. Seperti diketahui beberapa lalu telah resmi Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar merestui sekaligus mendeklarasikan JOIN (Jokowi-Cak Imin), sebagai pertegasan political movement terhadap arah dan keputusan politik beliau serta PKB untuk Pilpres 2019.

Disampaikan oleh Juru Bicara Kornas JOIN, Muhammad Rodli Kaelani bahwa formasi pasangan Jokowi-Cak Imin menjadi sesuatu yang ideal sekaligus representasi otentik dan genuine kebangsaan Indonesia, kaum nasionalis dan islam nusantara. Selain itu Cak Imin merupakan tokoh sekaligus kader organik bangsa ini, kita bisa tracking berbagai pengalaman dan keunggulan beliau, ini sekaligus bisa menjadi bahan komparasi dibandingkan calon-calon lain yang dimunculkan.

Cak Imin lahir dari generasi tokoh Islam, NU dan pendiri bangsa ini, beliau hidup dan besar dengan lingkungan santri yang kuat dan menjadi pilar moderasi Islam di Indonesia. Beliau juga tokoh aktivis kemahasiswaan PMII-Cipayung dan gerakan sosial, aktor generasi kepeloporan era reformasi yang tampil teruji hingga saat ini. Ketua umum partai politik (PKB) yang lahir dari rahim reformasi dua periode. Pengalaman penerintahan dan kenegaraannya pun terbilang lengkap, pernah menjadi Wakil Ketua DPR diusia yang cukup muda, pernah menjadi Menteri, serta terakhir saat ini Cak Imin adalah Wakil Ketua MPR RI.