JENEPONTO, MATA SULSEL – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan penyerahan bantuan 457 unit konverter mesin ketinting dari BBM ke BBG kepada para nelayan di daerah pesisir Jeneponto.

Penyerahan bantuan bagi nelayan pesisir di Jeneponto ini merupakan program Kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI. Kegiatan dilaksanakan di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jeneponto, Selasa (3/11/2020).

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto Arfan Sanre mengatakan penyaluran mesin BBG ramah lingkungan ini bertujuan untuk membantu nelayan kecil melalui efesiensi penggunaan konversi BBM ke BBG, demi pengurangan biaya operasional nelayan.

Arfan menyebutkan kelompok penerima bantuan mesin BBG ini adalah kelompok yang tergabung dalam KUB yang bermata pencaharian sebagai nelayan kecil yang menggunakan perahu dibawah 3 GT dengan alat tangkap jaring dan pancing, imbuhnya.

Ia menjelaskan penyaluran mesin BBG dari Kementerian ESDM ini adalah langkah nyata sebagai kebijakan pemerintah pusat yang bersinergi dengan pemerintah daerah dan pertamina untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dalam mengurangi dampak polusi udara.

“Hal ini untuk mendorong masyarakat dalam penggunaan mesin bermotor yang hemat energi dan bentuk diversifikasi energi khususnya bahan bakar gas,” papar Karaeng Tompo sapaan akrabnya.

Di akhir sambutannya, Arfan berharap dengan penyaluran mesin BBG ini, para nelayan dapat memanfaatkan dengan baik untuk digunakan sebagi mata pencaharian nelayan dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Jadi saya harap bantuan mesin ini jangan disalahgunakan, apalagi di pindah tangankan atau di perjualbelikan,” tegas Arfan.

Sementara itu, Tim dari Direktorat Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM RI Gloudy Shopian Kadang menyebutkan bahwa Jeneponto sudah tiga kali mendapatkan program konversi BBM ke BBG untuk nelayan sejak tahun 2017. Dimana tahun 2017 sebanyak 371 unit, tahun 2018 sebanyak 1.000 unit dan sekarang sebanyak 457 unit. Total sudah 1.828 paket konversi untuk nelayan di Jeneponto.

“Paket ini gratis untuk nelayan, tanpa pungutan dan ada garansi selama satu tahun dan service 2 (dua) dalam setahun,” jelas Gloudy.

Selanjutnya kata Gloudy, sesuai dengan amanat Presiden No. 38 tahun 2019 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga Liquefied Petroleum Gas untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran, terdapat kriteria nelayan penerima paket konversi.

Salah satunya yakni memiliki kartu identitas nelayan yaitu kartu KUSUKA, menggunakan alat penangkapan ikan ramah lingkungan, memiliki kapal penangkap ikan berukuran paling besar 5 gross ton dan menggunakan mesin penggerak berbahan bakar bensin dengan daya paling besar 13 horse power serta belum pernah menerima bantuan yang sejenis dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah.

“Apabila salah satu dari kriteria-kriteria ini tidak terpenuhi maka tidak akan termasuk sebagai calon penerima,” tandas Gloudy.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Jeneponto H. Kaharuddin yang mewakili anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Andi Wittiri menyampaikan titip salam kepada para nelayan yang menerima bantuan mesin konverter BBM ke BBG tersebut.

Kaharuddin berharap bantuan mesin ketinting ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Jeneponto.

“Terima kasih saya ucapkan kepada tim dari Kementerian ESDM atas bantuan ini, mudah-mudahan tahun depan lebih ditingkatkan lagi demi kesejahteraan nelayan kita di Jeneponto,” pungkas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Turut hadir dalam acara ini yakni Sales Branch Manager, PT Pertamina (Persero) Wilayah Jeneponto Devian Faris Hidayat, Sekretaris DKP Jeneponto H. Mitradhyanto, Penyuluh Perikanan DKP Jeneponto, penerima paket konversi BBM ke BBG bagi nelayan sasaran Tahun Anggaran 2020. (*)