“Masalahnya banyak masjid adalah pengurusnya sendiri tidak shalat di masjid, paling panjang gelarnya paling tinggi jabatannya karena mungkin sudah dewan pembina karena mungkin sudah dewan penasehat akhirnya sudah tidak shalat di masjid,” ujarnya.

Sementara Ketua Pengurus Daerah DMI Kota Makassar Drs HM Yunus HJ, M.Si menyebutkan, sejak tujuh bulan pasca pelantikan DMI Kota Makassar dari 12 bidang yang ada 11 diantaranya sudah menyelenggarakan 11 workshop.

“Terus terang kita ini masih banyak belum tahu apa itu Dewan Masjid Indonesia, apa fungsinya, apa tugasnya. Bukan cuma memakmurkan dan dimakmurkan masjid, ” jelasnya.

Kedepannya 1.300 masjid data masjid di Kota Makassar akan disentuh, tidak hanya lewat program konsolidasi tapi juga memberikan kepada pengurus sebuah program.

“Setidaknya ada dua program unggulan yang akan direalisasikan bulan tujuh (Juli) nanti program hidup mensejahterakan dan program mati berupa pembagian kain kafan secara gratis,” urainya.

Tidak hanya itu, anggota DPRD Kota Makassar dari Partai Hanura Ini mengatakan dalam waktu akan segera merealisasikan pemberdayaan umat melalui pembagian gerobak DMI Mart pada 15 kecamatan yang dikerjasamakan dengan Baznas Makassar.

Walikota Makassar yang dimiliki Bagian Pemberdayaan H Nursalam S.Sos, MAP mengharapkan masjid jangan hanya digunanakan ibadah mahdhah, salat dan mengaji. Tapi masjid bisa digunakan tempat yang membangun dan membuat karakter masyarakat dan juga sebagai peradaban kebudayaan umat.

“Fungsi masjid perlu dikembangkan lebih luas kepada hubungan antar lembaga lainnya, untuk berbagai kegiatan ibadah. Dapat memberi manfaat bagi masyarakat secara luas, masjid juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat misalnya digunakan untuk mendalami berbagai disiplin keilmuan sebagai pusat aktivitas pemulihan remaja membangun jejaring sosial dan pengembangan ekonomi umat,” ungkapnya.

Masjid tidak hanya berbicara tentang salat saja, tentang kegiatan-kegiatan lainnya tetapi juga masalah ekonomi sosial dan kemasyarakatan lainnya.

“Kami mengajak para remaja, ibu-ibu muslim, generasi muda untuk berkegiatan di masjid dengan mengembangkan pemikiran dan pengembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Mendorong terjadinya inovasi dalam memenuhi dengan membuat kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya. (*)