Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan, H.M. Nurdin Abdullah yang membuka bimtek secara resmi mengatakan bahwa pemerintahan memang dibutuhkan sebuah keterbukaan informasi, apalagi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini. “Pertemuan ini sangat sakral karena disinilah kita bisa melihat komitmen kita untuk membangun sebuah keterbukaan. Mari kita membangun kolaborasi, kemitraan dan mendorong transparansi pemerintahan agar ke depan selalu terjalin interaksi dan kolaborasi dengan masyarakat, guna membangun desa yang makmur, dan mandiri”, ujar Gubernur Sulsel.

Pada kesempatan itu, Nurdin Abdullah juga menekankan agar setiap desa dapat membuat suatu inovasi setiap tahunnya, hal ini guna membangun konektivitas antara pemerintah desa dengan masyarakatnya.

Bimtek ini diikuti oleh kurang lebih 640 peserta yang teridi dari Camat, Kepala Desa, serta petugas desa dari tiga Kabupaten, yakni Bantaeng, Bulukumba dan Jeneponto. Dengan hasil yang diharapkan agar setelah pelaksanaan bimtek, para Kepala Desa dan perangkatnya dapat menjalankan tugas di desa dan menjalankan kaidah-kaidah keterbukaan informasi.

Turur hadir antara lain Bupati Bulukumba A.M. Sukri A. Sappewali, Wakil Bupati Jeneponto, Paris Yasir, para Anggota Forkopimda Bantaeng, Wakil Ketua DPRD Bantaeng, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Sulsel, H. Ashari Fakhsirie, para Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kab. Bantaeng, Bulukumba dan Jeneponto, Kepala Kementerian Agama Bantaeng, H. Muh. Yunus, para Kepala SKPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa lingkup Pemkab Bantaeng.