EJENEPONTO – Lembaga Pattiro Jeka, dengan dukungan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jeneponto, menyelenggarakan kegiatan coaching enumerator penelitian stunting, Sabtu (16/11/2024).

Acara ini bertujuan mendukung pengembangan kebijakan dan program inovatif untuk mencegah stunting di Kabupaten Jeneponto.

Dr. Sirajuddin, seorang pakar gizi dan stunting sekaligus dosen Poltekes Kemenkes Makassar, memimpin pelatihan ini.

Dalam keterangannya, beliau menyampaikan bahwa penelitian ini fokus pada lima hal utama:
1.Penyusunan policy brief pemberian makanan tambahan (PMT) yang diyakini efektif dalam mencegah stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
2.Pendataan profil Sosial demografi keluarga penderita stunting di Kabupaten Jeneponto.
3.Pengembangan daftar menu PMT berbasis pangan lokal dan budaya lokal untuk pencegahan stunting.
4.Uji coba model inovatif PMT berbasis pangan lokal di wilayah Jeneponto.
5.Mendeskripsikan pandangan sisi kelebihan dan kekurangan Perbandingan pemberian PMT terpusat dan PMT tidak terpusat.

Penelitian ini mencakup empat karakteristik wilayah di Jeneponto, yaitu perkotaan, pedesaan, pesisir, dan pegunungan, sebagaimana disarankan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Jeneponto, Dr. Alfian Afandy Syam.
Saat konsultasi dengan tim peneliti, Dr. Alfian menekankan pentingnya pendekatan berbasis wilayah untuk menghasilkan kebijakan yang lebih relevan.

“Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan lahir kebijakan yang lebih terarah dan berbasis bukti dalam menangani masalah stunting, terutama pada 1.000 HPK,” ungkap Dr. Alfian.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting di Jeneponto, dengan memberdayakan sumber daya lokal dan melibatkan semua pihak terkait dalam upaya pencegahan stunting.