Dukung Electrifying Lifestyle, 20 BUMN se-Makassar Ikuti Kegiatan Masak Kompor Induksi
MAKASSAR – Srikandi PLN UID Sulselrabar bersama BUMN se-Makassar mendukung Electrifying Lifestyle, salah satunya dengan mengadakan kegiatan masak menggunakan Kompor Induksi dengan tema Fun Electric Cooking, di Hotel Claro.
Kegiatan yang diikuti oleh 20 BUMN se-Makassar bertujuan untuk menjalin sinergitas antar Srikandi BUMN sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan.
General Manager PLN UID Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin menambahkan penggunaan kompor induksi, nantinya tidak menghasilkan CO2 sehingga aman terhadap lingkungan.
“Kompor induksi dikenal ramah lingkungan karena kompor induksi tidak membuang emisi seperti CO2 sehingga aman terhadap lingkungan. Tidak hanya ramah lingkungan, penggunaan kompor induksi juga lebih aman dan tidak ada api,” ujar Andy.
Andy berharap dengan kegiatan ini, Srikandi BUMN turut mengkampanyekan gaya hidup serba elektrik guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi yang ramah lingkungan dalam mewujudkan Net Zero Emission 2060.
Ketua Srikandi PLN UID Sulselrabar, Rathy Shinta Utami mengatakan PLN akan terus mendukung gaya hidup serba elektrik serta mengedukasi masyarakat untuk penggunaan kompor induksi, hal tersebut, dikarenakan sangat aman dan mudah digunakan saat memasak.
“Melalui kegiatan ini nantinya dapat mendukung _Electrifying Lifestyle_ melalui gaya hidup serba elektrik. Mulai dari memasak menggunakan kompor induksi, dikarenakan sangat aman dan mudah digunakan saat memasak,” ujar Rathy.
Hukmia, Salah satu Srikandi BUMN yang mengungkapkan pengalaman barunya masak menggunakan kompor induksi dan merasa pemakaian kompor listrik lebih praktis dan memudahkannya dalam memasak.
“Saya rasa Ini nyaman dan praktis. Karena kompor ini tidak pakai api dan masaknya gampang dan cepat matang. Walaupun tidak ada api tapi makanannya cepat matang, tidak ada kendala dan nyaman-nyaman saja,” ujar Hukmia.**