Dukung NH-Aziz, Warga Makassar : Yang Penting Bukan Klan Itu Lagi….
Terlepas dari itu, Saleh mengharapkan program-program yang dicanangkan NH-Aziz benar-benar dapat diimplementasikan. Jujur, kata dia, masih ada beberapa program yang butuh kerja dan penjelasan lebih detail untuk realisasinya. Misalnya pengembangan kampung kreatif dan komitmen mencetak doktor muda sebagai upaya melahirkan generasi unggul.
Aspirasi masyarakat yang tidak ingin Sulsel dikuasai oleh dinasti politik bukan hanya dari Saleh. Sebelumnya, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu PKB Maros, Johansyah Haruna, menyampaikan hal senada. “Nurdin Halid jauh dari itu (praktik politik dinasti). Nurdin Halid adalah seseorang yang mandiri, beliau adalah politikus dan organisatoris murni. Bersama Nurdin Halid dan Aziz Qahhar tidak akan ada dinasti politik.”
Di mata Johansyah, NH-Aziz merupakan opsi terbaik dari empat kandidat yang bertarung pada Pilgub Sulsel 2018. Bersama pasangan tegas, merakyat dan religius tersebut, Sulsel Baru yang lebih sejahtera dan berkeadilan diyakini dapat terwujud. Termasuk cita-cita menjadikan Sulsel sebagai rumah bagi seluruh kalangan, seperti yang selalu diutarakan NH-Aziz.
Politik dinasti memang menjadi isu hangat dalam setiap perhelatan pesta demokrasi. Bukan rahasia, di beberapa daerah, termasuk di Sulsel, jejaring sebuah keluarga terbilang masih dominan dan semacam membentuk dinasti. Tidak sedikit masyarakat yang mulai lelah dan jengah. Mereka menaruh asa hadirnya pemimpin baru yang menghadirkan kesejahteraan yang lebih baik. (*)