Makassar, Matasulsel – Kepala Bidang Organisasi dan Kelembagaan Badan Komunikasi Wanita Koperasi, Yati Arif, mendukung langkah Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Nurdin Halid (NH) untuk bertarung pada Pilgub Sulsel 2018. Bila NH terpilih, ia optimistis gerakan ekonomi kerakyatan atau gerakan koperasi akan lebih menggelora.

Di mata Yati, NH merupakan sosok cerdas serta selalu bekerja dengan tulus dan penuh pengabdian. Olehnya itu, ia tidak heran tatkala pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu rela ‘turun kasta’ demi membangun Sulsel Baru. NH sejak dulu memang tidak pernah mengejar kekuasaan dan kekayaan. Yang utama baginya adalah kesejahteraan seluruh rakyat, seperti konsep koperasi.

“Beliau (NH) benar-benar sangat tulus dalam bekerja. Beliau juga sangat peduli terhadap koperasi dan memegang teguh prinsip ekonomi kerakyatan. Cita-citanya mulia yakni menjadikan koperasi soko guru ekonomi Indonesia, bahkan pilar negara,” ujar Yati, di sela silaturahmi dan dialog relawan koperasi di Hotel Aswin, Kota Makassar, Minggu (8/4) malam.

Yati melanjutkan masyarakat Sulsel beruntung bila dipimpin oleh NH. Begitu banyak keunggulan dan kebaikan Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar tersebut. Selain memiliki jaringan yang luas dan ketulusan dalam membangun, NH merupakan sosok yang menguasai betul konsep dan praktik ekonomi kerakyatan.

Bila NH memimpin Sulsel, konsep ekonomi kerakyatan tentunya akan diterapkan secara paripurna. Muaranya, Yati menyebut seluruh masyarakat daerah ini akan hidup lebih sejahtera. Sebagaimana konsep koperasi yang ingin mensejahterakan anggotanya, maka program Sulsel Baru pastinya akan mensejahterakan seluruh masyarakat Sulsel.

“Jangan pernah ragukan beliau (NH) soal ekonomi kerakyatan. Beliau cinta koperasi, bahkan gerakan koperasi itu sudah mendarah daging. Nah, koperasi itu sama dengan ekonomi kerakyatan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yati menyebut NH punya kemampuan dalam kepemimpinan yang tidak banyak diketahui orang. Wakil Ketua Koperasi Asia Pasifik itu merupakan motivator ulung. Begitu banyak orang yang sukses berkat bantuan motivasi dari putra Bugis kelahiran Bone itu.

Sementara itu, NH menyampaikan majunya pada kontestasi politik kali ini karena timbulnya rasa jengah terhadap kondisi kesejahteraan rakyat. Meski pertumbuhan Sulsel di atas rata-rata nasional, imbuh NH, provinsi ini terburuk keempat dalam gini ratio (skala kesenjangan).

“Kita orang koperasi anti dengan kesenjangan. Pembangunan selama ini berpusat di kota dan cenderung mengabaikan kampung. Itulah saya bersama Ustad Aziz ingin kembali untuk membangun di kampung,” pungkas dia. (*)