Dukungan IYL-Cakka Hilang, Obama: Bisa Kami Buktikan
Hal itu disampaikan Tim Hukum IYL-Cakka, Yasser S Wahab, saat menghadiri rapat pleno terbuka rekapitulasi jalur perseorangan yang digelar oleh KPU Sulsel, di Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani Makassar, Selasa malam (2/1/2018)
KPU Kabupaten yang disebut Yasser menyalahi prosedur verifikasi faktual yang digelar pada tanggal 12-25 Desember lalu yakni KPU Selayar. Selain Selayar, beberapa daerah yang dianggap bermasalah yakni Sinjai, Bulukumba, Gowa, Selayar, Barru, Luwu Utara, Palopo, dan Luwu.
“Intinya, kami kehilangan 6.744 dukungan saat verifikasi faktual. Oleh karena itu kami membutuhkan penjelasan dari KPU masing-masing. Karena tim kami tidak diberitahu alasan dukungan itu dikategorikan TMS. Dan ini harus dijelaskan pihak KPU,” ujar Yasser S Wahab.
Sementara, Ketua Tim Rumah Kita IYL-Cakka, Bahar Ngitung juga memprotes beberapa hal yang dianggap tidak semestinya dilakukan oleh KPU dalam melakukan verifikasi faktual seperti menanyakan status pemberi dukungan.
“Beberapa permasalahan terjadi (saat verifikasi), yang paling krusial lagi adalah teman-teman PPS masih melakukan proses verifikasi administrasi, misalnya menanyakan apa ini PNS atau bukan, padahal barang (dukungan) yang turun (ke kab/kota) sudah lolos tahapan verifikasi administrasi. Seharusnya teman-teman PPS fokus bertanya apa mendukung atau tidak,” ujar Obama sapaannya.
Selain itu, Obama juga menyoroti hal terjadi di basis Ichsan Yasin Limpo yakni Kabupaten Gowa. Menurutnya, ada sekitar 3 ribu lebih dukungan yang “dicuri” dan hal itu bisa dibuktikan oleh Tim IYL-Cakka.
“Kita bisa buktikan hal tersebut. Jadi gini, Pencurian itu maksudnya hanya penggunaan kosakata saja. Boleh kita katakan pencurian karena dia hilang, kalau sesuatu barang yang hilang bisa dicuri atau hilang dengan sengaja” ujarnya.
“Misalnya di Gowa, berita acara tertulis 203.578 dukungan, setelah dihitung dokumennya, sisa 199.610. Ada tiga ribu lebih tidak ada, di mana itu barang? Kenapa bisa tertinggal?. Ada juga berita BB1-KWK tidak ada KTPnya, ini bukan kesalahan kami lagi, itu kesalahan KPU,” jelas Obama. (*)