Ia pun berpesan kepada keluarga mempelai agar bersama-sama PAMMASE melawan fitnah dan tindakan zalim. Sebab, cara-cara seperti itu bukanlah warisan dari para leluhur Kabupaten Wajo.

“Mari gunakan hak pilih kita dalam memilih pemimpin pada 27 Juni tanpa tekanan dari oknum pemerintahan,” ucap dia.

Sekadar diketahui, PAMMASE akhir-akhir ini difitnah berbuat curang. Padahal, sesugguhnya yang terjadi adalah maling teriak maling.

Selain itu, meski bermunculan survei yang datanya sering meleset di sejumlah Pilkada menempatkan PAMMASE tertinggal dari Barakka, tapi survei kredibel yang punya pengalaman secara nasional, yakni JSI menempatkan PAMMASE di posisi pertama.

Meski demikian, diberbagai kesempatan, PAMMASE selalu mengingatkan tim dan relawannya untuk tidak terlena dengan capaian sekarang. Melainkan terus waspada, terutama mengantisipasi kecurangan.