Gowa, Matasulsel – Penerapan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan di sekolah-sekolah Swasta di Kabupaten Gowa, ternyata punya efek negatif yang lebih memprihatinkan. Mulai dari siswa sekolah menengah pertama yang terindikasi belum lancar membaca, hingga malasnya siswa masuk bersekolah.

Acuan siswa, jaminan tidak tinggal kelas, membuat menurunnya minat bersekolah. Hanya sekadar mendaftarkan diri, menanti waktu menerima ijazah. Padahal, siswa untuk membaca pun masih sulit.

Salah satunya di Madrasah tsanawiyah (MTs) Manggarupi Gowa. AW (14 tahun), siswa setempat membenarkan, jika masih ada teman sekolahnya yang belum lancar membaca. Penyebabnya, sejak diterima ditingkat MTs, rekannya itu memang tidak lancar untuk membaca.

“Saya tidak tahu kenapa dia belum bisa membaca, tapi di kelas memang pendiam. Malas juga masuk sekolah, biasa satu minggu tidak hadir,” kata AW.

Dampak dari SKTB disebut membuat kualitas pendidikan semakin menurun, termasuk minat bersekolah siswa. Apalagi siswa yang pada dasarnya sudah malas, keinginan untuk rajin ke sekolah juga berpengaruh karena adanya jaminan naik kelas. (*)