“Koalisi Bupati Husler yang awalnya berusaha memborong semua partai supaya melawan kotak kosong dan untuk menjegal wakil bupati IBAS. Sekarang dihadapkan pada fakta bahwa dukungan warga Luwu Timur terhadap IBAS semakin tak terbendung. Bahkan, sekarang menyalip si bupati sendiri,” ucap Muslim Lubis, peneliti NPRC dalam rilisnya di Jakarta (14/09/2020).

“Kami mengamati tren elektabilitas dua calon ini sejak bulan Juli 2020. Tren elektabilitas IBAS memang terbilang meningkat. Pelan namun pasti terus naik. Sedangkan Husler bisa dibilang stagnan bahkan cenderung turun. Utamanya pada bulan Agustus, elektabilitas MTH terus merosot, 3 bulan kedepan ini menjadi tantangan apakah MTH mampu mengejar IBAS atau semakin tertinggal,” sambungnya. (*)

Penulis : Nur Alam

Editor : Takim